6 Tradisi Arab Saudi Dalam Menyambut Hari Raya Idul Adha
RIAU24.COM - Umat Islam di dunia sedang menyambut Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah. Ada beragam tradisi Idul Adha dari berbagai negara, termasuk Arab Saudi.
Idul Adha 1443 H di Arab Saudi Tahun ini, pemerintah Arab Saudi menetapkan Hari Raya Idul Adha 1443 H atau 10 Zulhijah 1443 H pada Sabtu (9/7/2022), berdasarkan informasi dari Kompas TV.
Ketetapan Hari Raya Idul Adha tersebut telah disampaikan oleh Mahkamah Agung Arab Saudi. Lebih lanjut, Mahkamah Agung menjelaskan bahwa ibadah haji akan dimulai pada 6 sampai dengan 10 Juli 2022, sementara Hari Arafah jatuh pada 8 Juli 2022.
Terdapat perbedaan Hari Raya Idul Adha antara Indonesia dengan Arab Saudi. Seperti diketahui, Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1443 H jatuh pada Minggu (10/7/2022).
Penetapan tersebut berdasarkan hasil sidang isbat yang digelar pada Rabu (29/6/2022) lalu.
Ihwal perbedaan Hari Raya Idul Adha 1443 H tersebut, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Adib menjelaskan, hal tersebut disebabkan letak geografis Arab Saudi lebih barat dari Indonesia.
Adib menuturkan bahwa semakin ke barat posisi geografis sebuah negara, maka posisi hilal semakin tinggi. Jadi, hilal atau fase bulan sabit setelah bulan baru tersebut semakin mudah dilihat.
“Hilal justru mungkin terlihat lebih dahulu di Arab Saudi, karena terlihatnya di sebelah barat pada saat matahari terbenam atau dikenal dengan istilah ghurub asy-syams,” ujarnya.
Oleh sebab itu, pemahaman bahwa Hari Raya Idul Adha di Indonesia hendaknya lebih awal, lantaran waktu di Tanah Air lebih dulu empat jam, merupakan pandangan yang salah. Sebab, posisi Arab Saudi justru lebih barat dibandingkan Indonesia, sehingga posisi hilal lebih tinggi.
“Jadi kurang tepat jika memahami karena Indonesia lebih cepat empat jam dari Arab Saudi, maka Indonesia mestinya melaksanakan Hari Raya Idul Adha 1443 H juga lebih awal. Jelas pemahaman ini kurang tepat,” katanya.
Tradisi Idul Adha di Arab Saudi Arab Saudi mempunyai sejumlah tradisi dalam menyambut Hari Raya Idul Adha. Utamanya, negara ini merupakan tempat bagi dua kota suci umat Islam, yakni Mekkah dan Madinah.
Berikut tradisi Idul Adha di Arab Saudi seperti dikutip dari Kompas.com.
1. Menyembelih unta
Jika hewan kurban di Indonesia pada umumnya adalah kambing atau sapi, maka hewan kurban di Arab Saudi adalah unta. Mengutip situs Visit Saudi, salah satu tradisi di Arab Saudi untuk merayakan Idul Adha adalah menyembelih unta. Namun, sebagian umat Islam Arab Saudi juga berkurban domba atau kambing.
2. Pembagian daging kurban lintas negara
Daging kurban di Arab Saudi didistribusikan kepada warga kurang mampu. Tak hanya dalam negeri, daging kurban di Arab Saudi juga dibagikan sampai ke negara tetangga yang membutuhkan, berdasarkn informasi dari Kompas.com (11/8/2019).
3.Mayoritas kegiatan bisnis tutup tiga hari
Hari Raya Idul Adha merupakan satu dari tiga hari libur yang diisi dengan acara perayaan oleh penduduk Arab Saudi, berdasarkan informasi dari laman Visit Saudi. Dua hari libur lainnya yang diisi dengan perayaan adalah Hari Nasional (National Day) dan Hari Raya Idul Fitri.
Oleh sebab itu, sebagian besar kegiatan bisnis di Arab Saudi tutup selama tiga hari saat perayaan Idul Adha. Jika berkunjung ke Arab Saudi saat Idul Adha, jangan lewatkan kesempatan menarik untuk pergi ke desa-desa guna perayaan tradisi Idul Adha.
4. Masakan khas Hari Raya Idul Adha
Serupa dengan Indonesia, daging kurban di Arab Saudi juga diolah menjadi masakan lezat yang disantap bersama keluarga. Mengutip Kompas.com (9/8/2022), masing-masing daerah di Arab Saudi memiliki makanan wajib Idul Adha, seperti hamees di Riyadh.
Hamees adalah makanan yang terdiri dari daging dan hati yang dimasak dengan bawang, tomat, dan bumbu rempah.
Setelah menyantap hidangan, masyarakat Riyadh saling berkunjung ke rumah keluarga dan memberi hadiah kepada anak-anak.Acara kemudian dilanjutkan setelah shalat Maghrib.
Umat Islam berkumpul dalam satu tenda besar untuk menikmati permainan dan musik rakyat dengan sajian kue, kurma, dan kacang
5. Ibadah haji di Mekkah
Seperti disampaikan sebelumnya, Arab Saudi merupakan tempat dua kota suci umat Islam berada yaitu Mekkah dan Madinah.
Berbicara mengenai Hari Raya Idul Adha erat kaitannya dengan ibadah haji di Mekkah. Oleh sebab itu, Hari Raya Idul Adha juga disebut sebagai Lebaran Haji.
Sebab, para jemaah haji melakukan wukuf di Padang Arafah pada 9 Dzulhijjah, untuk berdoa dan berzikir sampai matahari terbenam.
Selanjutnya, jemaah haji menuju Muzdalifah untuk bermalam atau mabit di sana. Muzdalifah merupakan daerah yang terletak di antara Arafah dan Mina. Jemaah haji mengumpulkan batu kerikil di tempat ini, yang nantinya akan digunakan untuk melempar jumrah.
6. Ziarah Masjid Nabawi di Madinah
Selain Mekkah, Madinah juga dipenuhi umat Islam dari berbagai negara pada Hari Raya Idul Adha. Umat Islam yang mayoritas para jemaah haji tersebut, berziarah ke Masjid Nabawi di Madinah usai menunaikan ibadahnya.
Masjid Nabawi mempunyai nilai sejarah lantaran merupakan masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad SAW saat hijrah ke Madinah. Usai ziarah, jemaah haji biasanya membeli oleh-oleh di dekat Masjid Nabawi, seperti kain, makanan, dan perhiasan.