Misteri Kematian Munir, Aktivis HAM yang Meninggal di Udara
Berikut beberapa fakta atas pembunuhan Munir:
Meninggal Saat Hendak Menuntut Ilmu
Munir meninggal di dalam pesawat Garuda Indonesia dengan nomor GA-974 di usianya yang ke-39 tahun. Saat itu ia pergi untuk melanjutkan studinya di Universitas Utrecht. Munir meninggal dalam perjalanan menuju Amsterdam, Belanda.
Dibunuh Menggunakan Racun
Dua jam sebelum tiba di Bandara Schipol, Amsterdam, Munir meninggal. Ia sempat menghela nafas sebelum menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 08.10 waktu setempat.
Dua bulan setelah kematian Munir, Kepolisian Belanda mengungkap bahwa ia tewas akibat diracun. Hal tersebut diketahui setelah senyawa arsenik ditemukan di dalam tubuhnya setelah autopsi dilakukan, dilansir dari etan.org . Senyawa itu diketahui terdapat di dalam air seni, darah, dan jantung yang jumlahnya melebihi kandungan normal.