Sel untuk para narapidana pun terbilang sangat sempit. Para narapidana diharuskan berada di dalam sel selama sekitar 22,5 jam per hari. Alhasil, narapidana tidak bisa bergerak bebas dalam waktu yang lama. Tidak hanya itu, sel penjara bahkan tidak dilengkapi dengan toilet atau fasilitas kebersihan lainnya. Alhasil, kebanyakan narapidananya mengalami gangguan kesehatan hingga psikologis selama berada di penjara.

4. Kamp Tahanan Teluk Guantánamo

Kamp Tahanan Teluk Guantánamo terletak di Teluk Guantanamo yang merupakan basis bagi pangkalan Angkatan Laut AS. Kamp Tahanan Teluk Guantánamo terkenal akan reputasinya sebagai tempat hukuman bagi para teroris serta penjahat-penjahat berbahaya lainnya. Sejak tahun 2002, oleh pemerintahan Amerika Serikat, kamp penjara ini dijadikan sebagai tempat untuk menghukum kelompok radikal Islam seperti Al-Qaeda dan Taliban.

Penyiksaan berupa kelaparan adalah hal yang biasa dialami oleh para narapidanan di penjara yang telah berusia 116 tahun ini. Bahkan, beberapa kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) kerap mencuat dari para tahanan.

5. Kamp Sumter, Amerika Serikat
Kamp Sumter terletak di Andersonville, Georgia, Amerika Serikat. Kamp Sumter terkenal sebagai penjara bagi tahanan militer perang selama perang sipil Amerika Serikat. Kamp Sumter disebut-sebut sebagai "tanah paling mematikan selama perang sipil Amerika Serikat". Selama 12 bulan sebelum perang sipil berakhir, tercatat setidaknya ada lebih dari 45 ribu prajurit yang ditahan di penjara tersebut. Makanan dan air yang tidak memadai, sel yang penuh, serta sanitasi yang buruk membuat puluhan ribu tahanan meninggal dunia. Tercatat hampir 13 ribu tahanan perang tewas karena terserang penyakit.