Haji 2022: Rompi Penurun Suhu, Alat Canggih untuk Jemaah Indonesia pada Saat Heat Stroke
RIAU24.COM - Untuk membantu menjaga stamina jemaah haji Indonesia di tanah suci pemerintah menyiapkan rompi penurun suhu yang digunakan untuk penanganan kasus heat stroke akibat cuaca panas di Arab Saudi.
Pemerintah Indonesia dibawah Kementerian Kesehatan memanfaatkan teknologi carbon cool yang didesain menjadi set rompi penurun suhu untuk penanganan kasus heat stroke pada jamaah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).
Budi Sylvana selaku Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan menjelaskan, pada saat uji coba disiapkan sebanyak 30 rompi penurun suhu, 20 untuk jemaah dan 10 rompi untuk petugas haji.
"Kita uji cobakan apakah betul efektif di suhu ekstrem panas. Jadi, 30 set rompi ini akan kita bawa mulai di Arafah nanti. Setelah Arafah nanti semua 30 set ini kita bawa ke Mina karena di sanalah proses melempar jumrah diperkirakan jamaah akan kelelahan dengan suhu sangat panas," kata Budi di KKHI Makkah, Sabtu (2/7/2022) dikutip dari laman haji.okezone.com.
Rompi penurun panas ini bertujuan pada saat ada jemaah yang mengalami heat stroke kemudian dipakaikan dan menurunkan suhu tubuh jemaah sampai dalam kisaran batas normal yaitu 37-38 derajat Celsius.
"Tergantung perubahan suhu yang terjadi, kita maksimal 37-38 derajat, kalau suhu sudah 37-38 kita lepas. Kalau suhu normal pakai ini dingin juga," kata Budi.
Cara kerja rompi penurun panas ini bias diisi ulang dengan portable freezer untuk mendinginkan ulang carbon cool yang telah digunakan. Rompi yang telah digunakan sekitar 8 jam akan dimasukkan ke freezer sehingga carbon cool dalam kondisi dingin.
"Ini peruntukannya bukan hanya ke petugas yang sakit tapi juga petugas yang mobilitas tinggi di tengah terik matahari, mudah-mudahan ini membantu," katanya.
Tim dokter Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah sekaligus tim peneliti, Suzy Indharty menjelaskan, bila pack isi karbon diisi penuh di dalam rompi maka bisa dipakaikan untuk jamaah yang terkena heat stroke. Sementara, untuk pencegahan, bisa setengah pack.
Wujud dari rompi ini yaitu berwarna hitam dengan berat sekitar 2 kilogram. Di dalam rompi, ada banyak kantong tempat untuk menaruh pack berisi carbon cool. Carbon cool juga akan ditempatkan di bagian kepala rompi.
"Nah ini sudah diteliti di Indonesia dan kita akan mencoba di suhu ekstrem karena di sini (Arab Saudi) bisa 40 sampai 50 derajat Celsius, bahkan di atas 50 derajat pada 2015, 57,3 derajat Celsius," katanya.
Uji coba penggunaan rompi penurun panas ini diharapkan berhasil dalam pelaksanaan ibadah haji 2022. Jika keberhasilan tercapai maka akan dibahas lebih lanjut pengembangan rompi penurun suhu untuk musim haji berikutnya.
"Jadi berdasarkan pengalaman itu dari yang dulu 2015 kita saya membawa kantong mayat dengan batu es dan itu memang efektif tapi membuat riweh karena basah, ini lebih simpel dan membantu," kata Suzy.