Jenis Sepeda Motor yang Dilarang Pakai Pertalite, Berikut Kategorinya
RIAU24.COM - Pertamina akan membatasi penggunaan bahan bakar subsidi RON 90 atau Pertalite bagi sepeda motor dengan mesin di atas 250 cc. Ketentuan mengenai hal tersebut saat ini masih dipersiapkan.
Motor dengan mesin di atas 250 cc cukup beragam untuk pasar Tanah Air, namun umumnya berada pada segmen premium kategori Big Bike.
Apa saja motor dengan mesin di atas 250 cc? Berikut rangkumannya.
Dikuutip dari cnnindonesia.com, untuk merek Honda, motor dengan kubikasi di atas 250 cc berdada dalam macam model. Antaranya CB650R, CB500X, CBR600RR, CBR1000RR, X-ADV, CRF1100L Africa Twin Adventure Sport, sampai dengan Gold Wing.
Selanjutnya dari Yamaha ada skutik bongsor T Max, lalu MT09, dan MT07.
Berikutnya merek Kawasaki yang produknya memiliki mesin 250 cc ke atas yaitu Ninja ZX10R, Ninja H2, KX450, Versys 1000, hingga Vulcan S.
Sementara BMW, semua produk roda dua yang dipasarkan punya kubikasi di atas 250 cc, begitu juga dengan Triumph. Sedangkan Suzuki saat ini tidak memiliki produk di atas 250 cc.
Larangan belum dimulai
Pertamina menyampaikan pembelian bahan bakar bensin RON 90Pertalitemasih bisa dilakukan tanpa pembatasan melalui aplikasi, khususnya pengguna motor.
Aplikasi ini diketahui berfungsi sebagai media identifikasi dalam pembelian bahan bakar subsidi oleh masyarakat.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menyampaikan saat ini proses uji coba pendaftaran lewat aplikasi masih hanya dilakukan untuk kendaraan roda empat ke atas seperti mobil, taksi, dan truk.
Sementara,untuk roda dua dan LPG masih menunggu setelah pendaftaran BBM selesai.
"Pendaftaran untuk kendaraan roda empat, khusus yang Pertalite tanggal 1 Juli baru pendaftaran. LPG 3 kg masih pengembangan sistem. Belum ada registrasi. Belum akan kami laksanakan," ungkap Irto.
Proses uji coba pendaftaran dijadwalkan akan berlangsung selama dua pekan. Setelah itu prosesnya akan ditelaah ulang untuk proses kebijakan selanjutnya.
"Kami coba dua pekan buat pendaftaran sambil penerapan di lapangan dan tingkat antusias masyarakat yang daftar. Ini mendukung ketepatan sasaran. Sampai sebulan nanti baru di-review," ucap dia.
PT Pertamina Patra Niaga menyatakan implementasi pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar menggunakan aplikasi MyPertamina di seluruh Pulau Jawa resmi dimulai 1 September 2022.
Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra mengataan selain Pulau Jawa, pada tanggal itu implementasi itu juga berlaku di Palu, Pontianak, dan Mataram.
Ia juga menjelaskan pihaknya melakukan tahap implementasi wave (gelombang) I terlebih dahulu di beberapa daerah. Lalu, dilanjutkan ke wave II yang mencakup seluruh Pulau Jawa.