Mengaku Sakit Hati, Diduga Korban Baru Pembullyan oleh Nam Joo Hyuk Buka Suara
RIAU24.COM - Minggu lalu, tuduhan kekerasan sekolah diajukan terhadap aktor Nam Joo Hyuk sebagai individu anonim mengklaim aktor itu melakukan pembullyan di sekolah.
Namun, agensi Nam Joo Hyuk, Management SOOP dengan cepat membantah tuduhan yang menyatakan bahwa itu adalah rumor yang tidak berdasar.
Tidak lama setelah itu, seorang tersangka korban lainnya maju dan mengklaim bahwa dia telah menderita sepanjang hidupnya karena dia harus menonton Nam Joo Hyuk yang juga sering membully di televisi.
Korban mengaku, "Ketika saya melihat Nam Joo Hyuk di film saya kesakitan karena luka masa lalu."
Terduga korban baru 'B' memberikan rincian intimidasi kepada Sports Kyunghyang dan menjelaskan bahwa Manajemen SOOP tidak melakukan pengecekan fakta sebelum mengajukan gugatan terhadap tersangka korban pertama 'A.'
B menjelaskan bahwa dia ingat dengan jelas nama-nama pengganggu lainnya termasuk Nam Joo Hyuk, yang dulu ikut mem-bully-nya.
"Saat aku duduk di bangku SMA, Nam Joo Hyuk sering menggertakku dengan sebuah grup. Aku sempat melupakan rasa sakit di masa lalu, tapi kemudian luka itu terbuka lagi saat aku melihat Nam Joo Hyuk di sebuah film," ungkap B.
B menjelaskan bahwa intimidasi Nam Joo Hyuk berlanjut sepanjang sekolah menengah.
"Nam Joo Hyuk selalu membuatku menyalakan hot spot smartphone-ku dengan sengaja dan mengambil smartphone-ku tanpa izin untuk menggunakannya. Ketika dia ketahuan menggunakan ponsel, dia akan menyerahkan ponselku alih-alih miliknya," lanjutnya.
Korban baru yang diduga terus menjelaskan "Nam Joo Hyuk mengambil ponsel saya dan akan menggunakan beberapa 10.000 KRW untuk membeli item game. Ketika saya memintanya untuk membayar kembali untuk uang yang digunakan di ponsel, dia hanya berkata 'Mengapa saya harus melakukannya.' Jadi, saya tidak pernah mendapatkan uang itu kembali."
Korban yang diduga B mengklaim bahwa Nam Joo Hyuk juga akan memukulnya secara fisik, dengan mengatakan bahwa itu adalah "Sparring".
B mengaku akan dipukul begitu saja karena tidak mau berkelahi dengan teman sekelasnya yang lain.
Sebelumnya, SOOP Manajemen menjelaskan bahwa mereka telah mengkonfirmasi bahwa tuduhan dan klaim tidak berdasar dan mengumumkan telah mengajukan pengaduan pidana terhadap penuduh. Namun adanya korban baru netizen Korea mulai percaya bahwa ada beberapa kebenaran di balik tuduhan tersebut.*