Peneliti Temukan Virus Cacar Monyet Bermutasi 12 Kali Lipat, Berpotensi Lebih Menular!
RIAU24.COM - Strain virus cacar monyet saat ini yang beredar di seluruh dunia bermutasi dengan kecepatan lebih cepat dari yang diperkirakan.
Para ahli percaya virus telah beredar sejak 2018, dan telah bermutasi 12 kali lebih banyak dari yang seharusnya.
Wabah saat ini mencakup lebih dari 3.500 kasus di hampir 50 negara, termasuk lebih dari 200 di AS.
Jenis virus cacar monyet yang telah muncul di seluruh dunia dalam beberapa minggu terakhir mungkin berkembang dengan kecepatan yang tidak normal, membuatnya lebih menular daripada versi virus sebelumnya.
Para peneliti di National Institutes of Health (NIH) menemukan bahwa virus tersebut telah bereplikasi hingga 12 kali lipat dari kecepatan yang diharapkan sejak 2018.
Kondisi ini memungkinkan bahwa virus, yang umumnya diyakini menyebar melalui sentuhan fisik, permukaan yang terkontaminasi atau kontak tubuh yang sangat dekat, dapat menyebar dengan cara yang tidak lazim pada pola normal virus tropis.
Situasi tersebut akan menjelaskan pembaruan cacar monyet global baru-baru ini, di mana 201 kasus telah terdeteksi di 25 negara bagian AS dan Washington D.C., dengan lebih dari 3.500 kasus terdeteksi di seluruh dunia di negara-negara di mana virus tidak endemik.
Para peneliti, yang temuannya sedang menunggu penerbitan resmi di nature, mengumpulkan dan mempelajari 15 sampel virus cacar monyet untuk penelitian tersebut.
Tim NIH merestrukturisasi informasi genetik virus untuk menemukan jumlah perubahan yang telah dialami virus sejak jenis ini mulai beredar.
Sementara virus itu terdeteksi baru-baru ini pada populasi manusia, para ahli percaya jenis cacar monyet Afrika Barat ini pertama kali mulai menyebar ke seluruh dunia pada tahun 2018.
Cara virus bermutasi dan bersirkulasi adalah ilmu yang umum diketahui. Virus DNA seperti cacar monyet umumnya tidak bermutasi dengan cepat, seperti halnya Covid 19.
Sifat virus memungkinkan untuk memperbaiki kesalahan yang muncul ketika bereplikasi, meninggalkan ruang yang jauh lebih rendah untuk mutasi terbentuk dan pada dasarnya membatasi jumlah varian.
Ketika para peneliti menyelidiki jenis virus ini, mereka menemukan bahwa virus itu telah bermutasi antara enam hingga 12 kali tingkat virus yang diyakini secara umum.
Tingkat mutasi tersebut dipercaya para ahli bahwa hal itulah yang memungkinkan virus cacar monyet bisa menyerbu dunia saat ini.