Token vs Meteran, Manakah Tarif Listrik yang Lebih Hemat?
Berbeda dengan Token, pengguna yang menggunakan sistem meteran melakukan pembayaran setelah menggunakan listrik selama sebulan. Setiap bulan PLN akan mencatat, menghitung dan menerbitkan meter listrik yang digunakan pengguna selama sebulan. Kemudian PLN akan melakukan penagihan kepada pelanggan. Pelanggan yang terlambat membayar dalam waktu yang telah ditentukan akan mendapat denda, juga bisa berujung kepada pemutusan listrik.
Lebih Mahal Mana, Token atau Meteran?
Dilansir dari akun Twitter resmi PLN yang diunggah pada Oktober 2020 menyebutkan bahwa perbedaan listrik token dan meteran hanya pada metode pembayarannya.
Untuk melihat mahal tidaknya pembayaran listrik didasarkan dari tarif per kWh yang ditentukan oleh golongan listrik.
Namun, dapat menjadi pengukuran bahwa pelanggan yang menggunakan token dapat mengontrol pemakaian listrik sesuai kebutuhan.
Pelanggan yang menggunakan sistem token juga tidak ada masa tenggang pembayaran, sehingga pengguna listrik prabayar bisa memiliki cadangan token untuk menghindari kehabisan listrik mendadak.