4 Tips Menghadapi Tindak Kekerasan Seksual Pada Perempuan - Anak di Bawah Umur
RIAU24.COM - Di Indonesia tidak sedikit kasus pelecehan dan kekerasan seksual yang dilaporkan. Bahkan di sekitar kita pasti pernah menemukan kasus yang serupa. Atau mungkin apakah kamu salah satu dari korban pelecehan seksual? Mari simak tips seputar perlawanan terhadap pelaku pelecehan seksual.
Pelecehan seksual adalah segala tidakan seksual yang dipaksakan atau diancam pada korban, naik itu berupa lisan, fisik, atau isyarat tertentu yang membuat mereka meras tersingggung, dipermalukan, bahkan terintimidasi atas perlakuan tersebut.
Adapun UU TPKS mengelompokkan tindak pidana kekerasan seksual menjadi 9 jenis, termasuk pelecehan seksual nonfisik dan fisik. Rinciannya yakni:
- pelecehan seksual nonfisik;
- pelecehan seksual fisik;
- pemaksaan kontrasepsi;
- pemaksaan sterilisasi;
- pemaksaan perkawinan;
- penyiksaan seksual;
- eksploitasi seksual;
- perbudakan seksual;
- dan kekerasan seksual berbasis elektronik.
Bentuk pelecehan seksual bisa bermacam-macam, mulai dari pemerkosaan, perilaku menggoda, seperti catcalling, atau menyentuh tubuh korban tanpa izin, hingga mempertunjukan materi pornografi atau keinginan seksual secara paksa. Pelecehan seksual bisa dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Tips Menghadapi Pelecehan Seksual yang Menimpamu
Untuk kamu yang pernah mengalami pelecehan seksual, cobalah untuk memaafkan dirimu sendiri dan jangan menutup diri untuk menanggung musibah itu sendirian. Dikutip dari alodokter, agar kondisimu bisa berangsur pulih, ada bebrapa tips menghadapii pelecehan seksual yang bisa kamu lakukan, diantaranya:
1. Beranikan Diri Untuk Bertindak
Ketika kamu merasa dilecehkan oleh seseorang, dimanapun dan kapanpun, janganlah takut untuk berani mengambil sikap saat itu juga. Kamu mugkin bisa mengonfrontasi secara langsung orang yang berbuat kurang pantas dengan cara mengur tegas.
Namun, jika posisimu benar-benar sendiri, berusahalah untuk menjauh dan berlari mencari tempat yang aman, lalu meminta bantuan orang-orang sekitar atau menghubungi oran terdekat atau bisa hub pihak berwajib atas kejadian tersebut.
2. Ceritakan Kepada Orang Terdekat
mengalami kejadian traumatis seperti pelecehan seksual, tentu bukan hal yang mudah untuk dihadapai, apalagi jika menhadapinya seorang diri. Cobalah ceritakan kepada orang terdekat yangbisa kamu percayai dan mintalah support dari mereka.
Setelah menceritakan kekhawatiran itu, kamu bisa meminta mereka untuk menemanimu mencari pertolongan ke pihak berwajib, dokter atau pskilog. Hal ini bertujuan agar kamu mendapatkan jalan keluar dari masalah yang sedang kamu hadapi.
3. Ikuti Konseling Kejiwaan
Tindak pelecehan seksual bisa membuat korbannya mengalami berbagai gangguan psikologi, seperti trauma, takut, stres berat, gangguan cemas, dan gangguan tidur. Masalah tersebut bisa semkain parah jika tidak ditangani.
Oleh karenanya, korban pelecehan seksual dianjurkan untuk menjalani konseling ke psikolog atau dokter guna memulihkan kondisi kejiwaannya. Saat menjalani sesi konseling, korbam akan mendapatan psikoterapi agar kondisi mentalnya bisa pulih kembali.
4. Melaporkan Kejadian Pada Pihak Berwenang
Hal yang paling penting dilakukan ketika kamu mengalami pelecehan seksual adalah melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.
Wanita yangmenjadi korban kekerasan seksual bisa mengunjungi Komnas Perempuan untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut, sementara itu, bila yang menjadi korban pelecehan seksual adalah annak-anak, kejadian ini bisa diadukan ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Ceritakan segala hal yang terjadi saat pelecehan seksual dilakukan, seperti tempat, waku, ciri-ciri pelaku (atau jika anda kenal dengan pelakunya, anda bisa menyebutkan namanya), dan apa saja yang dikatakan oleh pelaku.
Dengan melaporkan kepada penegak hukum, hal ini nantinya akan dilakukan penangkapan terhadap pelaku hingga nantinya akan diproses hukum sesuai undang-undang. Ini juga penting agar pelaku tidak melakukan hal yang serpa pada orang lain.
Untuk korban pelecahan seksual yangg mengalami kehamilan tidak diinginkan, mereka juga bisa menjalani aborsi setelah mendapatkan putusan dari pengadilan.
Tidak mudah memang melupakan peristiwa traumatis, seperti pelecehan seksual. Namun, dengan melakukan langkah-langkah penanganan di atas, kamu diharapkan bisa terhindar dari masalah kesehatanmental yang serius.
Bila diperlukan, berkonsultasilah dengan dokter, psikolog atau psikiater untuk mendapatkan cara pemulihan yang tepat akibat trauma setelah kejadian pelecehan seksual.