10 Bulan Menikah, Wanita di Jambi Ini Baru Sadar Suaminya Ternyata Perempuan
RIAU24.COM - Merasa ditipu habis-habisan! Itulah perasaan seorang perempuan inisial AN usai mengetahui bahwa suaminya ternyata seorang penipu. Kejadian ini membuat warganet heboh, lantaran pernikahan anatara AN dan sang suami, yang belakangan diketahui seorang perempuan bernama Erayani, sudah berjalan 10 bulan lamanya.
Karena hal inilah, AN memutuskan untuk menggugat Erayani ke meja hijau.
Peretemuan pertama di aplikasi kencan pada 2021 lalu
Dating aps memang terkadang membuatmu bertemu dengan pujaan hati, sampai banyak pula yang langgeng dalam ikatan pernikahan. Namun, aplikasi online juga sangat banyak menelan korban. Mulai dari penipuan, pinjaman online, bahkan kejadian yang dialami oleh AN, tertipu oleh perempuan yang mengaku sebagai laki-laki.
AN bertemu dengan suaminya ini pada Mei 2021 lalu, melalui aplikasi kencan. AN sendiri merasa tertarik karena pelaku memasang foto profil memakai baju dokter. Pelaku menggunakan nama palsu Ahnaf Arrafif. Tak hanya mengaku sebagai dokter saja, Erayani juga mengaku sebagai pengusaha batu bara. Di awal perkenalan, karena memang tujuan awalnya menipu, pelaku sudah sangat sat set sat set dalam mengambil langkah. Berkenalan selama dua pekan lamanya, pelaku menyatakan keseriusannya dan mengatakan akan melamar AN.
Saat pelaku datang ke kediaman korban pada akhir Juni, korban tidak menaruh curiga karena pelaku berpakaian layaknya laki-laki. Suaranya pun persis seperti milik laki-laki. Pelaku sempat tinggal di rumah korban selama satu pekan, sebelum izin untuk mengambil berkas di Lahat dan meminta izin menikah.
Pelaku mengaku ibunya meninggal dunia dan menunda pernikahan
Jambi.jpg" style="height:382px; width:663px" />
Melancarkan rencana busuknya, pelaku mengatakan bahwa ibunya meninggal dunia karena Covid-19 sehingga pernikahan harus ditunda sampai bulan Juli. Pelaku kembali menemui AN di Jambi dan pernikahan dilakukan secara siri. Pernikahan siri ini sendiri berlangsung pada 18 Juli 2021. Pelaku mengaku dirinya tidak membawa berkas syarat pernikahan, ia pun menyebut sedang perbaruan KTP yang belum selesai. Saat menikah, Erayani menghadirkan empat orang anggota keluarga palsu.
Erayani mengaku dirinya sebagai dokter lulusan universitas New York. AN pernah mengecek status profesi suaminya, namun hasilnya nihil. Satu-satunya alasan AN masih percaya pada Erayani adalah karena ia pernah merawatnya dengan infus saat sakit. Erayani bahkan berakting dengan totalitas agar keluarga AN tidak menaruh curiga. Ia pergi ke masjid saat solat Jum’at dan menjadi imam. Wah, bener-bener nih!
Selalu menutup mata AN saat berhubungan badan
Yap, inilah alasan lain mengapa kasus ini baru terungkap sekarang. Selain totalitas dalam penampilan, Erayani bahkan menipu AN saat keduanya berhubungan badan layaknya suami istri. Sejak malam pertama, AN mengaku bahwa Erayani selalu menutup matanya dengan kain. Karena hal itulah, ia tidak bisa melihat seluruh tubuh suaminya. Tak sampai di situ saja, setelah mandi pun suaminya akan keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang lengkap dari atas sampai bawah.
Kecurigaan ibu korban kepada menantunya
Satu bulan pernikahan ibu korban merasa ada hal ganjil. Pasalnya sang menantu yang mengaku sebagai dokter tak pernah terlihat bekerja. Pelaku malah berjanji akan mengurus ayah AN yang sakit stroke. AN bahkan sudah menghabiskan uang ratusan juta dan diberikan kepada Erayani karena janji tersebut.
Lima bulan tinggal di Jambi, pelaku bahkan tidak bisa menunjukkan identitasnya sebagai dokter. Akhirnya, ia memboyong AN pulang ke Lahat. Anehnya, di rumahnya, AN terkurung di rumah selama kurang lebih 4 bulan. Ia tidak diperbolehkan keluar dan tidak berkomunikasi dengan siapa pun juga. Hal inilah yang membuat ibu korban melapor kepada polisi.
Sebelum berencana melakukan resepsi pada Oktober mendatang, akhirnya, polisi mengungkap identitas asli Erayani, yang sejak awal memang berniat menipu AN. AN berharap Erayani mendapatkan hukuman atas penipuan identitas, pelecehan agama, serta penipuan uang ratusan juta yang digunakan untuk pengobatan ayah korban.