Ingin Terhindar dari Risiko Stroke? Singkirkan Gaya Hidup Seperti Ini
RIAU24.COM - Jika kamu tidak banyak bergerak dan terbiasa untuk duduk tanpa banyak beraktifitas maka kurang-kurangilah gaya hidup seperti itu mulai dari sekarang.
Sebuah penelitian telah menjelaskan bahwa peningkatan jumlah kasus penyakit jantung dialami oleh orang yang memiliki gaya hidup kurang bergerak dan beraktifitas.
“Orang-orang yang menjalani gaya hidup tidak aktif memiliki risiko tinggi mengalami stroke dibandingkan dengan orang-orang yang secara teratur melakukan latihan intensitas ringan hingga sedang,” kata studi tersebut.
Studi ini diterbitkan dalam database online JAMA Network Open. Di dalamnya, sekitar 7.600 orang, yang memiliki usia rata-rata sekitar 63 tahun, diberikan akselerometer dan detektor gerakan sensitif untuk merekam aktivitas fisik, menurut laporan media.
Para peneliti dari San Diego State University (SDSU) menemukan orang-orang yang melakukan olahraga ringan hingga sedang hanya sekitar 25 menit sehari memiliki peluang lebih kecil untuk menderita stroke daripada mereka yang menjalani gaya hidup tidak aktif.
Peneliti utama studi tersebut, Steven Hooker, yang juga dekan Sekolah Tinggi Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan SDSU, mengatakan, “Aktivitas fisik intensitas ringan dapat mencakup menyedot debu, menyapu lantai, mencuci mobil, jalan santai, peregangan, atau bermain.”
Orang-orang yang tetap tidak aktif secara teratur selama sekitar 13 jam sehari memiliki risiko 44% lebih besar untuk mengalami stroke, studi tersebut menemukan.
“Kami mengamati bahwa aktivitas fisik dan tidak banyak bergerak secara independen memengaruhi risiko stroke. Penelitian kami menunjukkan bahwa strategi untuk pencegahan stroke harus fokus pada keduanya. Untuk kesehatan jantung dan otak secara keseluruhan, bergeraklah lebih banyak sesuai akapasitas Anda, dan kurangi duduk,” kata Hooker.