Perkembangan Kasus PMK di Indonesia, Masyarakat Khawatir Idhul Adha Sebentar Lagi
RIAU24.COM - Sejak pertama kali terdeteksi akhir April 2022 di Jawa Timur, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terus menebarkan teror, dengan kecepatan yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Pada 11 Mei 2022, Kementerian Pertanian menetapkan enam kabupaten di dua provinsi terjangkit wabah PMK, yaitu Kabupaten Aceh Tamiang dan Aceh Timur (Provinsi Aceh) serta Gresik, Sidoarjo, Lamongan, dan Mojokerto (Jawa Timur).
Saat itu, mengutip data Kementan, ternak yang terinfeksi PMK di Jawa Timur sebanyak 3.205 ekor dengan kematian mencapai 1,5%. Sementara kasus positif PMK di Provinsi Aceh sebanyak 2.226 ekor dengan kasus kematian satu ekor.
Persis sebulan setelah penetapan wabah PMK itu, atau 11 Juni, sebanyak 136.894 ekor hewan dinyatakan terjangkit, meningkat 24 kali lipat.
Data dari laman Siagapmk.id itu mencakup 35.804 ekor yang sudah sembuh, 834 ekor dipotong bersyarat, 635 ekor mati, dan 99.621 ekor belum sembuh. Kasus PMK kemudian terdeteksi di 179 kabupaten/kota di 18 provins, kemungkinan ada perubahan data dalam waktu dekat.
Memang benar tingkat mortalitas (kematian), terutama pada sapi dewasa, rendah: hanya 1-2%. Akan tetapi, data-data di atas menunjukkan bahwa PMK adalah penyakit yang harus ditakuti karena tingkat penyebarannya amat cepat.