Eril Belum Ditemukan, Kepala Basarnas Indonesia Sebut Alat Swiss Belum Canggih, Raut Wajah Ridwan Kamil Bikin Netizen Baper
"Di sana ada pernyataan kalau 99,9 persen 3 minggu yaitu menunggu dekomposisi tapi kalau memang itu beliaunya adalah tidak kita inginkan. Itu permasalahannya kenapa sampai sekarang belum sampai bisa ditemukan dan kita tidak tau apakah itu tersangkut di batu-batuan, apakah itu hanyut sampai jauh kita belum tahu," lanjutnya.
Henri juga mengatakan sulit mengetahui kondisi di bawah sungai Aare. Apabila memang terdapat batu-batuan di sana dan ternyata jasad Eril terselip di sana sulit untuk mencari dan memastikan apakah jasad Eril mengalami dekomposisi atau malah tertutup oleh sedimen. Kondisi air yang dingin serta keruh membuat pencarian Eril sangat sulit untuk ditemukan. Basarnas akan terus berupaya untuk membantu melakukan pencarian jasad Eril hingga membuat inovasi-inovasi menggunakan peralatan mencari ikan dan membeli sebuah alat yang bernama Aqua Eye.
Basarnas Indonesia sudah menggunakan teknologi canggih terbaru yang digunakan untuk melakukan pencarian. Henri mengungkapkan bahwa Basarnas menggunakan underwater searching device, alat Aqua Eye, dan detector seperti radar untuk melakukan pencarian atau penyelamatan korban tenggelam di perairan.
Setelah konferensi pers pada Senin, 6 Juni 2022, hingga pada saat ini pihak KBRI belum kembali memberikan informasi terbaru terkait proses pencarian Eril.