Pergantian Ketua DPC Gerindra Siak Berujung Hilangnya Sejumlah Aset Partai
Dijelaskannya, sumber pembangunan gedung tersebut bersumber dari iuran para anggota DPRD Siak yang saat itu berjumlah 6 orang. Dan setiap orang memang menyumbang dana sebesar Rp5 juta setiap bulannya selama 2 tahun lebih.
"Gerindra Siak memang memiliki sejumlah sumber keuangan partai termasuk yang berasal dari pemerintah, selain dari sumbangan para kader, khususnya anggota dewan dari Gerindra," terus mantan Sekretaris DPC Siak tersebut.
Dalam serah terima dari pengurus sebelumnya tidak ada menuangkan terkait laporan keuangan yang berkenaan dengan pembangunan kantor. Jadi saat ini tengah dilakukan penyeledikian internal. Karena memang, sepengetahuan kader, bahwa gedung yang dibangun adalah bertujuan untuk kantor, tapi tidak diserahkan oleh mantan Ketua Sutarno.
Terkait persoalan ini, telah diambil sejumlah langkah. Dan telah melaporkannya ke DPD Gerindra Riau dan ke DPP Gerindra untuk menelusuri terkait hilangnya aset partai tersebut.
Terkait hal tersebut, mantan Wakil Ketua DPC Gerindra Siak, Sugeng Purwadi menyebutkan bahwa setahu dirinya, ditahun 2106, pembangunan gedung untuk kantor Gerindra memang menjadi kesepakatan pengurus dan anggota DPRD Siak dari Gerindra saat itu. Bahkan bangga menjadi pengurus Gerindra Siak karena menjadi satu-satunya DPC yang memiliki kantor sendiri.
"Setahu saya gedung yang berada di Siak Raya Sungai Mempura yang selama ini menjadi kantor Gerindra memang dibangun untuk kantor Gerindra," ujarnya.