RIAU24.COM -  Setelah memasuki hari ke-100 invasi Rusia ke Ukraina, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menandai hari itu yaitu 3 Juni 2022 dengan bersumpah menang dalam konflik tersebut.

Zelensky menyatakan dengan percaya diri akan menang dalam konflik bahkan ketika pasukan Rusia sedang menggempur wilayah Donbas Timur.

Invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari lalu yang mana telah menelan ribuan korban jiwa dan jutaan lainnya mengungsi sampai sekarang.

"Kemenangan akan menjadi milik kita," kata Zelensky dalam pidato video yang mirip dengan yang dia posting pada awal perang di luar gedung pemerintah di Kyiv.

Kemajuan Rusia telah diperlambat oleh perlawanan sengit Ukraina yang mengusir mereka dari sekitar ibu kota dan memaksa Moskow untuk mengalihkan tujuannya untuk merebut wilayah timur.

Terlepas dari kemajuan Rusia yang lambat, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Pescov mengatakan, "hasil tertentu telah dicapai". Dia merujuk pada ‘pembebasan’ beberapa daerah yang menyebut diri mereka ‘angkatan bersenjata pro-Nazi Ukraina’.

Negara-negara Barat termasuk AS terus mengirimkan senjata ampuh ke Ukraina. Mereka juga telah menjatuhkan sanksi keras terhadap Rusia. Uni Eropa pada hari Jumat, secara resmi mengadopsi larangan sebagian besar impor minyak Rusia.

Pacar Putin yang diduga, mantan pesenam Alina Kabaeva, juga ditambahkan ke daftar hitam pembekuan aset dan larangan visa, bersama dengan personel tentara Rusia yang dicurigai melakukan kejahatan perang.

Di tengah situasi yang sedang berlangsung, PBB mengatakan bahwa mereka memimpin negosiasi intens dengan Rusia untuk mengizinkan biji-bijian Ukraina meninggalkan pelabuhan negara untuk menghindari krisis pangan.