Filosofis Ki Hajar Dewantara Dalam Pandangan Islam
اَللّٰهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلَامَةً فِى الدِّيْنِ، وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةَ قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ، اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِيْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ، وَنَجَاةً مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَعِنْدَ الْحِسَابِ
Artinya : “Ya Allah, sesungguhnya kami meminta kepada engkau akan keselamatan pada agama, afiyah pada jasad, pertambahan pada ilmu, keberkahan pada rezeki, taubat sebelum kematian, rahmat ketika mati, dan ampunan setelah kematian".
Jadi tujuan pendidikan KHD jika ditinjau dari ajaran agama Islam merupakan satu hal yang sejalan dengan ajaran agama islam, yaitu mencari keselamatan dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.
Benang merah yang dapat kita tarik dari Filosofis KHD tentang pemikiran Bukan Tabularasa dan Tujuan pendidikan menurut pandangan Islam merupakan dua hal yang seiring sejalan tidak mengandung unsur pertentangan sedikitpun.
“Setiap rumah adalah sekolah, setiap orang adalah guru” (KHD, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan) untuk itu marilah bersama kita ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, karena pendidikan bukan semata-mata di sekolah, bukan semata-mata tanggung jawab guru saja. Kita sebagai orang tua, individu atau kelompok masyarakat dari komponen manapun dengan latar belakang pekerjaan apapun sejatinya memiliki tanggung jawab yang sama untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.
Menurut KHD semua makhluk hidup di alam semesta ini saling terhubung menurut peran dan fungsi pendidikan. KHD menyatakan ada 3 peran penting pendidikan bagi manusia. Pertama, memajukan dan menjaga diri. Kedua, memelihara dan menjaga bangsa. Ketiga, memelihara dan menjaga dunia. Jika diri kita maju dan terjaga secara sikap dan tindakan, maka akan tercipta masyarakat yang maju. Jika masyarakat maju, maka negara juga akan ikut maju.