Filosofis Ki Hajar Dewantara Dalam Pandangan Islam
Sebelumnya sudah kita singgung tentang tujuan pendidikan menurut KHD yaitu memerdekakan manusia yang selamat raganya, bahagia jiwanya. Sedikit kita menoleh kebelakang tentang tercetusnya tujuan pendidikan ini oleh KHD. Tujuan pendidikan ini dicetuskan KHD pada saat bangsa Indonesia masih dijajah oleh Belanda. KHD prihatin melihat nasib anak bangsa (pribumi) yang menempuh pendidikan di sekolah-sekolah Belanda yang mengalami berbagai diskriminasi yang membuat raganya tersiksa, jiwanya menderita.
Tujuan pendidikan ini sangat relevan dengan kehidupan pribumi pada saat itu, tidak muluk-muluk, KHD dan semua pribumi menginginkan kemerdekaan menentukan nasib sendiri sesuai sebagai kodrat manusia adalah makhluk tuhan yang merdeka.
Tapi, kita tidak bisa mengatakan bahwa tujuan pendidikan KHD ini menjadi tidak relevan untuk masa sekarang karena kita sudah merdeka. Coba pikir lagi, sebenarnya apa yang kita cari dalam kehidupan ini? bukankah keselamatan dan kebahagiaan? Bahkan kalau ingin selamat di akhirat-pun kita harus selamat dulu di dunia. Bagaimana mungkin orang yang di dunia amal baiknya amburadul, hidup jauh dari ajaran agama bisa selamat dan bahagia di akhirat?
Jadi, sebenarnya tujuan pendidikan KHD ini bisa diterima oleh berbagai macam aliran ilmu baik, filsafat, sosial, maupun agama.
Sebagai salah satu contoh, dalam Islam kita diajarkan untuk mengamalkan doa keselamatan, kebaikan dunia dan akhirat yang berbunyi:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ