Filosofis Ki Hajar Dewantara Dalam Pandangan Islam
Kita perlu lebih pahami bahwa filosofis KHD tabularasa yang mengibarat anak sebagai kertas putih yang sudah ditulis dengan tinta buram itu adalah istilah yang menggambarkan bahwa setiap anak sudah dibekali watak bawaan yang diturunkan dari orang tuanya, dengan pendidikan diharapkan membuat watak yang timbul menjadi tulisan tebal adalah watak yang baik-baik saja (budi pekerti luhur). Istilah ini tidak bertentangan dengan hadits manapun di dalam Islam. Bahkan pemikiran KHD ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam Al Quran surah Al Ma'arij ayat 19 yang berbunyi:
اِنَّ الْاِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوْعًاۙ
Artinya : “Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh kesah lagi kikir”.
Mengutip tafsir Ismail bin Umar Al Quraisy bin Katsir atau lebih kita kenal dengan Ibnu Katsir Hafizhahullah, beliau menjelaskan tentang ayat ini bahwa “Allah SWT menceritakan perihal manusia dan watak-watak buruk yang telah menjadi pembawaannya’. Jadi dalam ayat ini dijelaskan bahwa manusia sudah membawa watak-watak tertentu mulai dari penciptaannya.
Berdasarkan ayat tersebut, dapat kita pahami bahwa sebenarnya pemikiran-pemikiran KHD sebenarnya sejalan dengan ajaran Islam, walaupun selama ini kita lebih mengenal beliau sebagai seorang pakar pendidikan yang menimbah ilmu justru dari sekolah-sekolah kolonial Belanda, bukan menimbah ilmu di negara-negara Arab yang kental dengan ajaran Islam.
Pandangan Islam tentang tujuan pendidikan menurut KHD