Soal Kapan Dibukanya Pelabuhan BSSR Selatbaru, Kadiskominfo Hendrik : Kita Sudah Ajukan Permohonan ke Dirjen Hubla
RIAU24.COM -BENGKALIS - Pemerintah Kabupaten Bengkalis ternyata sudah mengajukan permohonan pertimbangan kepada Direktorat Jendral (Dirjen ) Perhubugan Laut (Hubka) terkait permohonan agar dibuka kembali pelabuhan internasional Bandar Sri Setia Raja (BSSR) Selatbaru.
Permohonan tersebut disampaikan berdasarkan SE Satgas Covid-19. Bupati Bengkalis Kasmarni melalui Kadis Kominfotik, Hendrik Dwi Yatmoko mengutarakan bahwa Pemkab Bengkalis tidak tinggal diam, ketika SE Satgas Covid-19 Nomor 19 Tahun 2022 Tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri keluar, Pemkab Bengkalis langsung menindaklanjuti dengan mengajukan permohonan pertimbangan ke Dirjen Hubla terkait pelabuhan BSSR Setlatbaru tersebut.
“Surat permohonan pertimbangan ke Dirjen Hubla yang menjadi syarat dibukanya kembali pelabuhan Selatbaru sudah disampaikan Pemkab Bengkalis. Kita juga berharap agar pelabuhan BSSR dalam waktu dekat bisa dibuka kembali,” ungkap Hendrik, Minggu 29 Mei 2022.
Pemkab Bengkalis lanjut Hendrik, memahami betul jika selama ini ramai masyarakat Bengkalis yang bekerja di berbagai sektor di negeri jiran Malaysia, bahkan ramai sanak saudara yang menjadi penduduk tetap di Malaysia.
“Selama ini pelabuhan Selatbaru memang menjadi pintu utama keluar masuk ke Negara tetangga tersebut. Makanya, Pemkab Bengkalis juga tengah berusaha dan sudah mengajukan permohonan agar pelabuhan BSSR segera bisa difungsikan kembali,”ujarnya lagi.
Diutarakan mantan Camat Bantan ini, jauh-jauh hari telah dilakukan rampcheck terpadu dengan melibatkan seluruh stakeholder. Dan pada prinsipnya seluruh stakeholder juga setuju dengan mendukung agar segera dibuka kembali pelabuhan Selatbaru ini.
“Mari sama berdoa, agar Dirjen Hubla sesegera mungkin mengeluarkan surat pertimbangan untuk kembali memfungsikan pelabuhan Selatbaru,”ucapnya lagi.
Diberitakan sebelumnya, banyak masyarakat berharap dan mendesak agar pelabuhan Selatbaru kembali dibuka, mengingat ramai masyarakat Bengkalis yang bekerja di Malaysia.
Tidak hanya itu, sebagai negara serumpun, ramai juga warga Bengkalis yang menetap atau tinggal di Malaysia.
“Desakan masyarakat ini sudah terlalu sering kita dengar dan disampaikan ke kita. Karena memang Malaysia itu tidak hanya sebagai tempat sebagian warga kita yang bekerja di sana tapi juga anak sanak saudara yang tinggal disana. Selama Covid (2 tahun) mereka tidak bisa bertemu,” ujar H Zainudin, tokoh masyarakat Bengkalis.
Ketua MKA LAMR Bengkalis yang cukup berpengalaman di dunia pelayaran ini mengaku cukup paham, bahwa untuk membuka pelabuhan internasional Selatbaru banyak hal harus dilengkapi, hal ini menyangkut pandemi Covid 19 yang belum sepenuhnya sirna dari belahan dunia.