Cerita Sungai Aare dan Perairan Swiss Berbusa Karena Penuh Limbah
RIAU24.COM - Michael Hengartner, seorang ahli biokimia dan biologi molekuler Swiss-Kanada menyebutkan jika tempat anak sulung Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz, terseret arus saat berenang, Sungai Aare dan Perairan Swiss pernah memiliki kualitas air yang buruk.
Katanya di masa lalu, kualitas air di Swiss jauh lebih buruk daripada sekarang. Busa mengapung di banyak tempat di sungai dan ada hamparan alga di danau dikutip dari detik.com, Sabtu, 29 Mei 2022.
Lebih parahnya lagi, banyak air limbah mengalir. Itu karena sampai tahun 1960-an, hanya sekitar 15 persen dari populasi di Swiss terkoneksi dengan pengolahan limbah.
Maka, air limbah kadang langsung dibuang di sungai. Bahkan limbah dari pabrik yang mengandung racun pun langsung dialirkan begitu saja.
Michael Scharer selaku warga yang menjabat kepala Water Body Protection Section dulu pada masa kecilnya pernah melihat kapal-kapal sampai dikerahkan untuk mengambil alga yang menjamur di danau.
Bahkan pada masa orang tuanya masih hidup, orang tak jarang jatuh sakit dan diare jika mereka tak sengaja menelan air saat berenang. Polusi air seperti berbusa tersembul di permukaan, kadang muncul tisu toilet, hamparan alga, sampai ikan-ikan yang mati mengapung di air.