Jangan Suka Cabut Bulu Hidung Kalau Gak Mau Kena Penyakit Ini
RIAU24.COM - Seiring bertambahnya usia, bulu hidung menjadi lebih panjang, lebih kasar, dan mungkin menjadi lebih terlihat.
Bulu hidung adalah bagian penting dari sistem pertahanan tubuh, di antara nya membantu melindungi hidung Anda dari paparan debu, alergen, dan partikel kecil lainnya dari memasuki paru-paru.
Karena nya, mencabut bulu ini membuat hidung Anda lebih sensitif terhadap kotoran-kotoran yang mungkin terhirup.
Mencabutnya juga dapat menyebabkan iritasi, infeksi, dan rambut tumbuh ke dalam.
Rambut tumbuh ke dalam adalah komplikasi umum dari hair removal, terjadi ketika rambut yang dicabut tumbuh kembali ke kulit Anda dan tidak dapat keluar dari folikelnya.
Rambut yang tumbuh ke dalam paling sering terjadi di area rambut yang sering dicabut, seperti wajah, ketiak, dan area kemaluan.
Bahkan bagi sebagian orang, mencabut bulu hidup dapat meningkatkan risiko terkena asma.
Sebuah studi 2011 menemukan hubungan antara kepadatan rambut hidung dan perkembangan asma pada orang dengan alergi.
Ilmuwan menemukan bahwa peserta dengan jumlah bulu hidung paling sedikit memiliki risiko lebih tinggi terkena asma dibandingkan peserta dengan bulu hidung lebih banyak.
Bulu hidung bertindak sebagai filter yang mencegah debu, serbuk sari, dan alergen memasuki paru-paru Anda.
Apabila partikel-partikel ini terlanjur masuk ke hidung, mereka terjebak pada lapisan tipis lendir. Akhirnya, partikel-partikel itu Anda keluarkan lewat bersin, atau lebih parahnya, terhirup hingga ke paru-paru.
Hidung Anda juga dipenuhi dengan rambut mikroskopis yang disebut silia. Silia ini membantu mendorong lendir dan kotoran lainnya menjauh dari paru-paru Anda.