Wanita Hamil Korea Utara Positif COVID-19 Dipaksa Karantina di Gudang dan Pabrik, Banyak Bayi Lahir Mati
Padahal, menurut pedoman dai Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, wanita hamil yang positif COVID-19 harus menerima pemantauan dan akses ke multispesialis, termasuk spesialis anak, konsultasi dengan obstetrik dan konsultasi penyakit menular.
Korea Utara pertama kali mengakui kasus pertama COVID-19 pada 13 Mei, setelah sebelumnya bersikeras bahwa mereka tidak memiliki pasien terinfeksi sama sekali.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina: Seoul Sebut Rusia Memberi Korea Utara Rudal Anti Udara Dengan Imbalan Pasukan