Puluhan Masyarakat Bathin Solapan Hadang Belasan Mobil Milik Pertamina Hulu Rokan, Ini Penyebabnya
RIAU24.COM -BENGKALIS - Puluhan masyarakat Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis menghadang belasan mobil dum truk milik perusahaan Pertamina Hulu Rokan (PHR), yang diduga sebagai pemicu kondisi jalan Rangau saat ini rusak parah.
Penghadangan mobil dum truk milik Pertamina Hulu Rokan (PHR) oleh masyarakat desa Petani dan desa Buluh Manis, Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis tersebut diketahui sebagai mobil pengangkut tanah yang melintas di Jalan Rangau tersebut, Minggu 22 Mei 2022.
“Kami puluhan masyarakat tergabung dari desa Petani dan Buluh Manis menghentikan mobil dum truk karena dinilai perusahaan PT PHR tidak peduli dan tidak menanggapi keresahan akibat rusaknya jalan Rangau saat Ini semakin parah,”ujarbTokoh Masyarakat Buluh Manis, Sukardi dilokasi aksi.
Menurutnya, bahwa aksi penghadangan belasan mobil dum truk merupakan sikap tegas spontanitas masyarakat. Lantaran masyarakat sudah tidak tahan lagi dengan kondisi kerusakan jalan Rangau ini. Bahkan jika hujan datang maka lobang- lobang jalan berubah jadi kolam dan mengancam keselamatan pengendara yang melintas.
“Dan sebaliknya apabila cuaca panas maka serangan debu tebal menjadi tantangan warga setiap hari. Kami tak tahan lagi menghirup debu setiap hari. Untuk itu kita gelar aksi damai ini agar pihak PT PHR bisa datang ke lokasi guna duduk bersama mencari solusi,"ketus Sukardi.
Selain itu, pihaknya meminta adanya komitmen pihak perusahaan PT PHR dalam merawat jalan Rangau sehingga tidak menimbulkan keluhan bagi warga sekitar.
"Sebelumnya sudah ada pertemuan antara pihak Ninik Mamak Buluh Manis dengan pihak PHR di kantor desa Buluh Manis dan kemudian pihak Karang Taruna juga sudah melayangkan surat kepada pihak PHR agar segera melakukan perbaikan jalan. Namun ditunggu sampai berbulan bulan tidak ada realisasinya. Apakah menunggu jatuh korban dulu barulah diperbaiki jalan tersebut,”ujarnya lagi.
Dalam aksi tersebut, pihaknya meminta perusahaan PT PHR pertama lakukan perbaikan jalan secepatnya dengan aspal mulai dari kilometer 6 sampai kilometer 20.
Kemudian adanya komitmen secara tertulis antara pihak PHR dengan masyarakat terkait perawatan jalan, dan ketiga ratusan truk pengangkut tanah timbun yang lalu lalang setiap hari dapat mengurangi tonasenya dan kemudian durasi penyiraman jalan ditambah. Serta mengurangi kecepatan mobil dum truk yang melintas.
Sekitar 18 unit dum truk yang sedang melintas dihentikan oleh warga sembari menunggu kehadiran pihak PT PHR.
Selang beberapa waktu kemudian Herman P Hutabarat pihak PHR dari Projek Contruction hadir bersama masyarakat disusul Luthfi dan Farhan dari PHR CA .Pertemuan antara pihak masyarakat dengan pihak PHR berlangsung di salah satu warung kopi di tepi jalan di kilometer 14 Jalan Rangau.
Setelah beberapa warga menyampaikan beberapa usulan pihak PHR yang diwakili Luthfi didampingi Farhan menyampaikan terkait komitment secara tertulis bukanlah wewenangnya. Namun segala usulan warga menjadi catatan penting dan akan segera direalisasikan di lapangan.
"PHR bekerja selalu patuh dan taat dengan cara kerja,namun hal ini menjadi masukan bagi kami .Dan perbaikan jalan Rangau sudah diprogramkan hanya saja terkendala masalah material. Masyarakat kami mohon bersabar menunggu proses,"ujar Luthfi dihadapan puluhan masyarakat menggelar aksi.
Usai pertemuan,sekitar pukul 11.40 WIB mibil dum truk yang sebelumnya dihentikan disilahkan kembali beroperasi.