G20 Dukung Upaya Jaga Kelestarian Gambut dan Mangrove, Wamen LHK : Sekat Kanal Perlu Diperbanyak
Wamen LHK Ulue Hodong menyebutkan lahan gambut asli yang berupa vegetasi mengandung 90 persen air dan kaya akan karbon di dalamnya.
Namun bila lahan gambut terus dibuka dan dikecilkan vegetasinya, maka akan berakibat kandungan air di dalamnya terus menurun dan menjadikannya mudah terbakar.
"Kebakaran gambut ini sangat sulit penanganannya karena dia baru bisa padam setelah mendekati permukaan air. Yang lebih berbahaya itu underground fire (terbakarnya dari dalam gambut), inilah yang menjadi sumber asap," ujarnya.
Oleh karena itu pencegahan menjadi jalan utama untuk penanganan Karhutla di Riau. Alue mengingatkan untuk waspada bila sudah seminggu atau dua minggu hujan tak turun. Bila ditemukan titik api, diperlukan pula pemadaman segera oleh satgas Karhutla.
"Untuk itu diperlukan menjaga infrastruktur gambut yang ada, sumur bor dicek lagi dan sekat kanal harus terus dilakukan untuk menjaga muka air setinggi mungkin pada musim kemarau. Dengan begitu gambut akan tetap basah dan lembab sehingga potensi kebakaran bisa dicegah," pungkasnya.