Tingkatkan Ketahanan Pangan, Ini yang Dilakukan Firdaus- Ayat Dipenghunjung Baktinya
RIAU24.COM - PEKANBARU - Kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekanbaru Firdaus-Ayat Cahyadi, segera berakhir. Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Pekanbaru terus berupaya meningkatkan kualitas ketahanan pangan bagi warga Kota Pekanbaru, dengan berbagai inovasi.
Kepala Disketapang Kota Pekanbaru Alek Kurniawan menjabarkan inovasi-inovasi yang dilahirkan via Dinas Ketapang adalah Penerbitan Grand Master Plan Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru, siTANGAN (Sistem Manajemen Informasi Ketahanan Pangan), siDIVA (Aplikasi Digital FSVA), Pendirian Outlet PUAN BERSERI (Pemasaran Usaha Pangan Bersama Secara Lestari), Penyelenggaraan PPM (Pekan Pangan Madani), Kawasan siCANTIG (Lokasi Cadangan Pangan Terintegrasi), Optimalisasi Kegiatan Kawasan Mandiri Pangan (KAMAPAN), Optimalisasi Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L), Penyediaan Informasi Harga Pangan Strategis, Survei Konsumsi Pangan dan Pola Pangan Harapan Kota Pekanbaru, Penyediaan Data Primer Kelurahan dan Data Indeks Ketahanan Pangan tingkat Kelurahan se-Kota Pekanbaru serta Program Disketapang Berkabar.
1. Grand Master Plan Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru (2020)
Master Plan Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru diharapkan menjadi dokumen perencanaan dalam upaya peningkatan ketahanan pangan yang memadukan program dan kegiatan berbasis pertanian menjadi suatu kesatuan yang utuh baik dalam sistem kemasyarakatan, perspektif sistem maupun kewilayahan dengan penentuan skala prioritas di tengah terbatasnya pendanaan dana Pemerintah dalam APBD.
2. siTANGAN (Sistem Manajemen Informasi Ketahanan Pangan) (2021)
Menghasilkan informasi digital yang berkualitas, akurat, tepat waktu, relevan dan lengkap di bidang ketahanan pangan
3. siDIVA (Aplikasi Digital FSVA) (2021)
siDIVA bermanfaat dalam mengidentifikasi Kondisi Ketahanan dan kerentanan pangan yang ada dikota pekanbaru yang dituangkan dalam bentuk peta tematik/ visualisasi wilayah rentan, rawan dan aman ketahanan pangan
4. Disketapang Berkabar (2021)
Tersosialisasikannya publikasi dan komunikasi yang memadai, tepat dan terpadu terhadap informasi publik dalam program-program strategis di Lingkungan Dinas Ketahanan Pangan kota Pekanbaru
5. Outlet PUAN BERSERI (Pemasaran Usaha Pangan Bersama Secara Lestari) (2017)
Tempat berjualan pangan segar dan olahan dari kelompok binaan dinas. Tujuan agar terciptanya kebijakan pemerintah sebagai agen perubahan yang pro Petani yang diharapkan melahirkan manfaat yang berwujud (tangible benefit) berupa peningkatan pendapatan para petani dan tidak berwujud (intangible benefit) berupa jaminan stabilitas harga dan kemudahan akses yang sifatnya jangka panjang.
6. PPM (Pekan Pangan Madani) (2020)
Tempat berjualan yang disediakan dinas sebanyak 2 kali dalam sepekan dengan membawa produk-produk petani dan pelaku usaha pangan ke tempat strategis akan mampu menjadi media promosi (marketing) agar produk-produk mereka lebih dikenal lagi dengan harapan akan terjadi peningkatan ekonomi dari kelompok-kelompok yang tergabung di kegiatan Pekan Pangan Madani (PPM). Kegiatan dilaksanakan hari Senin di Komp. Perkantoran Bandar Raya Tenayan dan Hari Kamis di Jl. Cut Nyak Dien No 1 Pekanbaru.
7. Lokasi Cadangan Pangan Terintegrasi (siCANTIG) (2021)
Tersedianya Kawasan Agrowisata yang memiliki semangat Edukasi (Pembelajaran replika pertanian dari hulu ke hilir) dan Entertainment (Wisata Alam yang menghibur)
8. Optimalisasi Kegiatan Kawasan Mandiri Pangan (KAMAPAN) (2012)
1) Meningkatkan budidaya, dan pengolahan hasil pertanian dari hulu – hilir;
2) Meningkatkan nilai tambah produk komoditas unggulan;
3) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat miskin;
4) Meningkatkan pendapatan; serta
5) Membentuk lembaga usaha yang berbadan hukum
9. Optimalisasi Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) (2012)
Bantuan pada P2L ini difokuskan untuk pemberdayaan kelompok masyarakat dalam pengembangan rumah bibit, demplot, dan pekarangan keluarga.
10. Penyediaan Informasi Harga Pangan Strategis (2020)
Penyediaan informasi harga pangan yang dilakukan secara terus menerus setiap harinya di Media Sosial Dinas Ketahanan Pangan Pekanbaru adalah dalam rangka menyebarluaskan akses kepada seluruh stakholder terkait sebagai bahan input dan kebijakan lanjutan sehingga mengurangi tingkat disparitas harga yang terlalu tinggi terhadap komoditas-komoditas pangan strategis yang memiliki boto dan kontibusi inflasi yang tinggi di kota Pekanbaru.
11. Survei Konsumsi Pangan dan Pola Pangan Harapan Kota Pekanbaru (2021)
Diperolehnya Informasi tingkat dan mutu konsumsi Pangan Penduduk Kota Pekanbaru dalam rangka menghasilkan rekomendasi-rekomendasi kepada stakeholder terkait untuk peningkatan kesehatan dan kualitas Sumber Daya Manusia Penduduk Kota Pekanbaru.
12. Penyediaan Data Primer Kelurahan dan Data Indeks Ketahanan Pangan tingkat Kelurahan se-Kota Pekanbaru (2021)
Sebagai kompilasi produk administrasi instansi terkait indikator ketahanan dan kerentanan pangan tingkat kelurahan se-Kota Pekanbaru yang dapat digunakan sebagai acuan semua pihak dalam mengambil keputusan strategis sesuai tugas, pokok dan fungsi masing-masing
"Teranyar Kota Pekanbaru meraih ranking terbaik kedua untuk Indeks Ketahanan Pangan (IKP) Nasional. Berdasarkan Buku Indeks Ketahanan Pangan Tahun 2021 yang diterbitkan Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI pada tahun 2022 ini, Pekanbaru menduduki peringkat terbaik kedua dari 98 kota se-Indonesia dengan skor 90,56, satu tingkat dibawah kota Denpasar pada posisi teratas dengan skor 93,97 atau dengan kata lain IKP Kota Pekanbaru adalah IKP tertinggi untuk Kawasan Pulau Sumatera. Melesat ke posisi dua terbaik, Pekanbaru melangkahi 20 tingkat karena sebelumnya Pekanbaru berada pada rangking 22 di tahun 2020 yang lalu," ujarnya, Selasa (17/5).
Hal ini sebagai bukti bahwa Pemerintah Kota Pekanbaru senantiasa terus berkomitmen untuk memperkuat ketahanan pangan sehingga diharapkan tersedianya sumber daya manusia Pekanbaru yang sehat, aktif dan produktif, serta berdaya saing sesuai amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan atau dalam istilah Pak Wali Kota Firdaus sebagai manusia yang smart “Smart People”. Sebagai bentuk keseriusan akan hal ini, IKP menjadi salah satu Indikator Kinerja Utama Pemko Pekanbaru yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2017 -2022 dalam rangka Mewujudkan misi ke-4 dari 5 misi kota Pekanbaru yaitu Mewujudkan Pembangunan Ekonomi Berbasiskan Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Padat Modal, pada Tiga Sektor Unggulan yaitu Jasa, Perdagangan dan Industri.
Sebagai Kadis Ketapang katanya, Wali kota mengarahkan agar Kadis dan jajaran beserta seluruh stakeholder harus bekerjasama dengan super team.
"Agar bekerjalah dengan superteam karena kita bukanlah seorang superman. Pahami tupoksi dan saling bersinergi satu sama lain. Jadi ini adalah buah hasil dari seluruh stakeholder, baik yang berada dalam Internal Pemko maupun eksternal sekalipun," ujar Alek mengenang pesan Firdaus.
Dalam rangka mengetahui tingkat ketahanan pangan suatu wilayah beserta faktor-faktor pendukungnya, ia menjelaskan bahwa Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian telah mengembangkan suatu sistem penilaian dalam bentuk IKP yang mengacu pada definisi ketahanan pangan dan subsistem yang membentuk sistem ketahanan pangan. IKP yang disusun, Berdasarkan Buku IKP Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian; merupakan penyesuaian dari indeks yang telah ada berdasarkan ketersediaan data tingkat kabupaten/kota dan provinsi.
Berdasarkan analisis ketahanan dan kerentanan pangan (FSVA) Tahun 2021 pada level nasional tersebut menunjukkan bahwa kota Pekanbaru dianggap sudah tahan pangan yang didasarkan pada 8 indikator yang terbagi dalam dua aspek penilaian. Pertama aspek keterjangkauan pangan yang dinilai dari indikator; (1) Persentase penduduk di bawah garis kemiskinan; (2) Persentase rumahtangga dengan proporsi pengeluaran lebih dari 65% terhadap pengeluaran total; (3) Persentase rumahtangga tanpa akses listrik. Dan Aspek Pemanfaatan Pangan didasarkan pada indikator (1) Rata-rata lama sekolah perempuan di atas 15 tahun; (2)Persentase rumahtangga tanpa akses air bersih; (3) Rasio jumlah penduduk per tenaga kesehatan terhadap tingkat kepadatan penduduk; (4) Prevalensi balita stunting; dan (5) Angka harapan hidup pada saat lahir. Bila ditelaah lebih jauh dalam buku IKP Kementan tersebut disebutkan bahwa untuk aspek Keterjangkauan, Kota Pekanbaru memiliki skor 96,05 dan aspek pemanfaatan bernilai 86,07 sehingga menghasilkan komposit senilai 90.56.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan kota Pekanbaru ini menuturkan bahwa IKP dalam Dokumen RPJMD kota Pekanbaru pada tahun 2021 ditargetkan pada angka 82.80. Dengan Raihan skor 90.56 pada tahun 2021 berarti kinerjanya mencapai angka 109,37% sementara jika disandingkan dengan raihan IKP 2020 yang bernilai 82.85 (posisi pekanbaru saat itu pada rangking 22) maka Raihan kinerja IKP Kota Pekanbaru 2021 109,31% lebih tinggi.
"Ini adalah kado terindah dari sektor pangan untuk Pak Wali kota di akhir masa jabatannya, meski ditargetkan pada angka 83 diakhir masa RPJMD, Alhamdulillah Pekanbaru dapat “over target, di tahun 2021 ini," pungkasnya. (Kominfo)