Kisah Kembar Siam Pertama yang Tewas Menyedihkan di Atas Ranjang
RIAU24.COM - Chang dan Eng Bunker adalah sepasang kembar siam yang lahir pada 11 Mei 1811, di Thailand.
Mereka paling dikenal karena menciptakan frasa "kembar siam," yang hingga hari ini digunakan untuk merujuk pada anak kembar yang terlahir menyatu.
Chang dan Eng Bunker hanya memiliki satu tulang dada, satu tulang rawan, dan hati yang terhubung. Setelah berkonsultasi dengan berbagai profesional medis, mereka disarankan untuk tidak melakukan operasi pemisahan. Teknologi saat itu pun belum mumpuni, sehingga risikonya amat besar.
Keduanya melakukan berbagai aksi; atletik, berlari, jungkir balik, dan berenang. Pada tahun 1839, si kembar memutuskan untuk berhenti dan pindah ke North Carolina. Chang dan Eng menikahi dua kakak beradik dan membesarkan 21 anak.
Pada 1870, Chang dan Eng mengunjungi Rusia hingga Jerman, namun segera kembali saat Perang Prancis-Prusia. Dalam perjalanan pulang, Chang terkena serangan stroke di kapal dan tubuh bagian kanannya lumpuh.
Kondisi Chang kian memburuk. Pada suatu pagi, putra Eng datang untuk memeriksa si kembar. Dia melihat pamannya (Chang) tewas di sebelah ayahnya. Eng yang masih hidup mengatakan bahwa ia juga harus mati.
Sekitar dua jam setelah kematian Chang, Eng meninggal, dokter belum sempat membantunya. Mereka dimakamkan di Carolina Utara.