Sejarah Penyakit Mulut dan Kaki pada Ternak di Indonesia yang Kini Semakin Meluas
Pada tahun 1907 tercatat 1.201 ternak di Jawa terserang PMK yakni di Jakarta, Cirebon, Priangan, Pasurian, Besuki, Banyumas, Kedu, Malang dan Madura. Di saat bersamaan, kejadian PMK di luar Jawa terbatas hanya di Sumatera Timur dan Sulawesi.
Kala itu pemerintah melakukan crash program vaksinasi dimulai tahun 1974 untuk memberantas PMK dengan mengutamakan daerah sumber ternak yakni di Bali, Sulawesi Selatan dan jawa. Dengan vaksin O1 BFS, memperlihatkan hasil yang memuaskan karena pada tahun 1980 tak ada lagi kasus PMK yang dilaporkan.
Pada tahun berikutnya, tahun 1981, Bali dan Sulawesi Selatan berhasil dibebaskan dari PMK. Dan Pulau Jawa direncanakan bebas pada tahun 1984.
Namun PMK kembali terjadi Kabupaten Blora dan merambat ke barat sampai Banten. Sementara di Jawa Timur, penyebaran PMK terbatas di kawasan yang berbatasan dengan Jawa Tengah.
Dalam kurun waktu singkat, PMK dilaporkan menyerang 13.987 ekor ternak sapi dan kerbau dengan angkat kematian 1 %. Vaksinasi masal pun dilakukan. Dalam waktu 3 tahun setelah vaksinasi terakhir, PMK telah dapat dikendalikan bahkan tak ada kasus lagi di tahun 1986.
Pada tahun 2019, penyakit mulut dan kuku tersebar di dunia. Namun Indonesia, masuk dalam 68 negara yang bebas PMK tanpa vaksinasi berdasarkan OIE dalam resolusi no 15 tahun 2019 yang ditetakan pada Mei 2019.