RIAU24.COM - Pada September 2021, El Salvador menjadi negara pertama di dunia yang secara resmi mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Sekitar dua bulan kemudian, Presidennya Nayib Bukele telah mengumumkan rencana untuk menciptakan 'Kota Bitcoin' pertama di dunia selama pidatonya di konferensi Latin Bitcoin (LaBitConf) pada November 2021.

Dan sekarang, Presiden telah mengambil langkah maju yang besar dan mengungkapkan penampakan pertama dari 'kota bitcoin emas' dengan men-tweet tentang hal itu kemarin!

Kota tersebut tidak terbuat dari logam emas, itu hanya pilihan warna arsitek untuk model skala. Kota yang sebenarnya akan berwarna hijau (pepohonan) dan biru (laut).

Dia juga membagikan foto-foto bandara dan landmark. Presiden El Salvador mengatakan kota Bitcoin akan ditata dengan sangat indah. Diketahui, El Salvador membeli 500 koin dengan harga rata-rata USD sekitar USD 30.744, menyiratkan bahwa negara tersebut menambahkan crypto senilai USD 15,5 juta ke neracanya.

Selama berbulan-bulan, Dana Moneter Internasional (IMF) telah menyatakan ketidakpuasan terhadap eksperimen bitcoin Presiden El Salvador Bukele. Pada Januari 2022, IMF mendorong El Salvador untuk membuang bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Direktur IMF menekankan bahwa “ada risiko besar yang terkait dengan penggunaan bitcoin pada stabilitas keuangan, integritas keuangan, dan perlindungan konsumen, serta kewajiban kontinjensi fiskal terkait”, sesuai laporan CNBC.

El Salvador dilaporkan didesak untuk mempersempit ruang lingkup undang-undang bitcoinnya dengan menghapus status bitcoin sebagai uang legal. Dan sekitar dua minggu yang lalu, salah satu negara termiskin di dunia, Republik Afrika Tengah mengadopsi Bitcoin sebagai mata uang resmi bulan lalu, menjadikannya negara kedua di dunia yang melakukannya.