Deretan Foto: Pasukan Israel Membunuh Wartawan Al Jazeera Shireen Abu Akleh
RIAU24.COM - Pasukan Israel telah menembak mati jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh di Tepi Barat yang diduduki. Dia terkena peluru tajam pada hari Rabu saat meliput serangan Israel di kota Jenin, menurut kementerian dan wartawan Al Jazeera.
Dalam rekaman video kejadian tersebut, Abu Akleh terlihat mengenakan jaket antipeluru berwarna biru.
Abu Akleh, 51, lahir di Yerusalem. Dia mulai bekerja untuk Al Jazeera pada tahun 1997 dan secara teratur melaporkan kejadian dari seluruh wilayah Palestina.
Abu Akleh, 51, dibunuh oleh pasukan Israel saat melapor di kamp pengungsi Jenin. [Aljazeera]
Jenazah Abu Akleh dibawa melewati kerumunan pelayat di Jenin. [Mohamad Torokman/Reuters]
Wartawan Palestina lainnya, Ali Samoudi, terluka di punggung oleh tembakan Israel tetapi dalam kondisi stabil. [Foto Majdi Muhammad/AP]
Para pelayat membawa jenazah Abu Akleh, yang di atasnya dibentangkan bendera Palestina dan jaket antipeluru [Jaafar Ashtiyeh/AFP]
Abu Akleh mulai bekerja di Al Jazeera pada tahun 1997, setahun setelah peluncurannya. [Aljazeera]
Dia lulus dengan gelar Sarjana di bidang jurnalisme dan media dari Universitas Al Yarmouk di Yordania. [Aljazeera]
Dalam sebuah pernyataan, Jaringan Media Al Jazeera mengutuk "pembunuhan terang-terangan" yang melanggar "hukum dan norma internasional", dan menyebut kematian Abu Akleh sebagai "kejahatan keji, yang dimaksudkan untuk mencegah media memenuhi pesannya". [Aljazeera]
Otoritas Palestina mengecam pembunuhan Abu Akleh sebagai "kejahatan eksekusi". [Aljazeera]
Pemakaman Abu Akleh kemungkinan akan dilakukan pada hari Kamis setelah otopsi dilakukan. [Aljazeera]
Palestina Al Jazeera, memegang jaket antipeluru yang dibawakan oleh reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh" src="https://www.aljazeera.com/wp-content/uploads/2022/05/2022-05-11T064535Z_1148979810_RC2U4U90DBIM_RTRMADP_3_PALESTINIANS-ISRAEL.jpg?fit=1170%2C780" />
Walid al-Omari, Kepala Biro Palestina Al Jazeera, memegang jaket antipeluru yang dikenakan Abu Akleh ketika dia dibunuh oleh tembakan tentara Israel. [Mohamad Torokman/Reuters]