Penelitian Ungkap Detoks Media Sosial Selama Seminggu Mengurangi Depresi dan Kecemasan
RIAU24.COM - Penelitian mengungkapkan beristirahan selama seminggu dari platform media sosial beracun dapat sangat mengurangi risiko depresi dan kecemasan.
Media Sosial Mengurangi Depresi, Kecemasan Menemukan Penelitian Baru" src="https://im.indiatimes.in/content/2022/May/Article-Body---2022-05-09T131611219_6278c8929f4d6.jpg?w=725&h=400&cc=1" style="height:400px; width:725px" />
Penelitian dilakukan oleh University of Bath yang membagi sampel 154 orang dari kelompok usia 18 hingga 72 tahun menjadi dua kelompok. Satu kelompok dilarang menggunakan media sosial sepenuhnya sementara yang lain tidak. Rata-rata, peserta menelusuri situs media sosial selama delapan jam seminggu. Para peneliti mengajukan pertanyaan kepada mereka tentang tingkat dasar depresi dan kecemasan serta rasa sejahtera mereka dengan bantuan tiga tes yang diakui.
Para peneliti meminta mereka untuk menilai persetujuan mereka dengan pernyataan seperti "Saya merasa optimis tentang masa depan" dan "Saya telah berpikir jernih" untuk mengukur kesejahteraan.
Untuk mengukur tingkat depresi, para peserta ditanyai pertanyaan seperti, "seberapa sering selama dua minggu terakhir Anda terganggu oleh sedikit minat atau kesenangan dalam melakukan sesuatu."
Para peneliti memantau kecemasan dengan bantuan Skala Gangguan Kecemasan Umum yang melihat seberapa sering seseorang terganggu oleh perasaan gugup atau gelisah, atau tidak dapat berhenti khawatir.
zxc2
Media Sosial Mengurangi Depresi, Kecemasan Menemukan Penelitian Baru" src="https://im.indiatimes.in/content/2022/May/Article-Body---2022-05-09T131848176_6278c892c20a1.jpg?w=725&h=400&cc=1" style="height:400px; width:725px" />
Mereka yang mengambil istirahat seminggu dari media sosial melihat kesejahteraan mereka meningkat dari rata-rata 46 menjadi 55,93 pada Skala Kesejahteraan Mental Warwick-Edinburgh. Dalam kelompok ini, tingkat depresi juga mengalami penurunan besar -- dari 7,46 menjadi 4,84 sementara kecemasan turun dari 6,92 menjadi 5,94 pada Kuesioner Kesehatan Pasien-8.
Penulis utama Dr Jeff Lambert, dari Departemen Kesehatan universitas, menjelaskan, “Banyak peserta kami melaporkan efek positif dari tidak menggunakan media sosial dengan suasana hati yang membaik dan kecemasan yang berkurang secara keseluruhan. Ini menunjukkan bahwa istirahat kecil saja bisa berdampak.”
Di masa depan, para peneliti berharap untuk mempelajari dampak penghentian penggunaan media sosial pada segmen populasi tertentu. Mereka juga berencana untuk menindaklanjuti dengan orang-orang lebih dari seminggu untuk melihat apakah manfaat dari jeda media sosial memiliki efek yang bertahan lama.