ITK Tegas Tak Ingin Dilibatkan soal Isu Sara Rektor yang Sebut Hijab Peserta LPDP Manusia Gurun
RIAU24.COM - Heboh soal postingan penutup kepala ala manusia gurun, Profesor Budi Santosa dihujat sana sini di media sosial. Postingan Profesor Budi itu bahkan membawa nama kampus Institut Teknologi Kalimantan (ITK).
Maka dari itu, ITK angkat bicara soal isu SARA yang menimpa rektornya. Mereka menyebut tulisan Budi yang menyinggung hijab peserta beasiswa LPDP merupakan tulisan pribadi dan tidak ada hubungan dengan ITK.
"Dengan ini, kami informasikan bahwa, tulisan Prof. Budi Santosa Purwakartiko tersebut merupakan tulisan pribadi dan tidak ada hubungannya dengan jabatan beliau sebagai rektor ITK," kata ITK dalam akun twitternya, Sabtu (30/4).
"Oleh karena itu, mohon pemberitaan dan komentar lebih lanjut baik oleh media maupun para netizen tidak mengaitkan dengan institusi ITK, dan awak media atau para netizen dpt langsung berkomunikasi dengan beliau," tambahnya.
Budi Santosa merupakan salah satu pewawancara beasiswa program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Budi dituding atas ujaran bersifat SARA dan pelecehan secara verbal melalui akun Facebook pribadinya.
Budi Santosa mengunggah pernyataan lewat Facebook pada Rabu (27/4). Ujaran kebencian dan SARA diduga tercantum dalam pernyataan itu dikarenakan menyinggung umat muslim yang memakai jilbab.
Ujaran yang dilontarkan Budi tersebut lantas menuai banyak kritikan dari netizen dan membuat riuh di jagat maya.
Atas tindakan tersebut, Budi dilaporkan ke Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Direktur Utama LPDP Andin Hadiyanto. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Irvan Noviandana dalam surat terbuka yang dirilis pada Sabtu (30/4).
Sebelumnya Budi Santosa yang menjabat sebagai Rektor ITK itu juga dituding pernah mengeluarkan pernyataan serupa. Ia disebut beberapa kali melempar sentimen negatif seputar jilbab dan keyakinan umat islam.