Saat Pembukaan Festival Lampu Colok, Bupati Kasmarni : Lampu Colok Ini Dapat Menjadi Kalender Wisata Religi Baru
RIAU24.COM -BENGKALIS - Bupati Bengkalis Kasmarni saat membuka Festval lampu colok di Desa Damai, Kecamatan Bengkalis memberikan apresiasi kepada semua pihak yang berkontribusi, berkomitmen untuk melestarikan kembali kearifan lokal lampu colok yang digelar setiap tahun dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1443 H/2022 M, Kamis 27 April 2022 malam.
Menurut Kasmarni, pelestarian budaya lokal masyarakat Melayu ini harus tetap bersinar agar tak hilang ditelan zaman, dimana memiliki khas serta keunikan tersendiri. Sehingga dapat membuat warga Kabupaten Bengkalis yang berada di perantauan, rindu untuk pulang berhari raya di kampung halaman, serta dapat menarik kunjungan wisatawan.
"Jangan sampai kemeriahan, keindahan Festival Lampu Colok ini, mengurangi aktivitas ibadah kita dibulan suci Ramadhan, apalagi kita sudah berada di malam terakhir Ramadhan, yang mana didalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yakni Malam Lailatul Qadar,"ungkap Kasmarni.
Kasmarni berharap, agar kita untuk terus menggaungkan serta mengupayakan agar festival lampu colok di negeri junjungan ini dapat menjadi kalender wisata religi baru, ditingkat Provinsi Riau bahkan tingkat nasional.
"Ini menjadi tugas kita semua baik masyarakat, pemerintah, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan budayawan, tokoh pemuda, serta semua elemen yang ada didaerah ini, agar dapat terus melestarikan dan menghidupkan tradisi budaya lokal dari generasi ke generasi," ucapnya lagi.
Sementara, Komandan Kodim (Dandim) 0303/Bengkalis Letkol Inf Endik Yunia Hermanto memberikan apresiasi dan semangat ke para pemuda di Kabupaten Bengkalis, Riau dengan semangat nilai bergotong royong.
Hal tersebut diungkapkan Letkol Inf Endik Yunia H setelah melihat langsung dari dekat keindahan miniatur lampu colok. Dandim juga mengakui baru pertama kali ini melihat miniatur lampu colok setelah dirinya menjabat sebagai orang nomor satu di kodim 0303/ Bengkalis.
"Tradisi ini menurut saya patut diapresiasi sebagai kearifan lokal yang harus terus dilestarikan dan merupakan agenda tahunan, yang dapat meningkatkan daya tarik bagi kabupaten Bengkalis,"ungkap Letkol Inf Endik Yunia Hermanto.
Apalagi, menurut Dandim, tradisi ini di selenggarakan saat malam 27 likur atau 27 Ramadhan, lebih membuat semarak dibulan yang Suci ini.
Disamping itu juga nilai gotong royong dalam kehidupan masyarakat yang ekarang ini cenderung sudah mulai menurun.
"
Foto: Dandim Bengkalis dan OPD terkait saat pembukaan festival lampu colok
Tapi dengan adanya tradisi lampu Colok ini, nilai nilai tersebut agar terus dibangun dan dapat membangkitkan generasi muda dalam bergotong royong, intinya nilai gotong royong jangan sampai hilang dari kehidupan di masyarakat kita," pungkas Dandim.