Menu

Seorang Pendaki di Norwegia Menemukan Sandal Berusia 1700 Tahun, Bentuknya Sangat Aneh

Rizka 26 Apr 2022, 09:34
google
google

RIAU24.COM -  Seorang pendaki gunung yang sedang melakukan pendakian di daerah yang dikenal sebagai Horse Ice Patch di Norwegia pada akhir Agustus 2019 menemukan sesuatu hal yang tak biasa. Ia menemukan sandal Zaman Besi.

Pendaki tersebut kemudian menghubungi peneliti di Secrets of the Ice dan menandai lokasi sandal tersebut di antara gletser es. Penemuan sandal Zaman Besi di gunung es Norwegia ini memberikan lebih banyak bukti bahwa gunung tersebut berfungsi sebagai rute perjalanan manusia purba ribuan tahun lalu.

"Dia mengirimi kami koordinat GPS dan foto, dan meninggalkan penemuan itu di dalam es. Bagus sekali," kata Espen Finstad, arkeolog yang bertanggung jawab atas kerja lapangan dan laporan dari situs tersebut, mengatakan kepada Live Science melalui email.

Untuk menemukan sandal itu bukan hal yang mudah. Pasalnya, ketika para arkeolog bersiap untuk mengambilnya, mereka menyadari perkiraan cuaca yang menyebut akan turun salju di wilayah itu. Kondisi cuaca tersebut pun dapat menutupi kembali penemuan sandal dan perlu waktu bertahun-tahun lagi sebelum es meleleh kembali.

"Kami para arkeolog punya waktu satu hari untuk menuju ke titik itu dan mengumpulkan temuan. Ini kami lakukan pada 2 September 2019," papar Finstand.

Setelah para arkeolog menemukan sandal itu, mereka kemudian memberi penanggalan radiokarbon pada alas kaki itu yakni sekitar tahun 300 M. Tim Secrets of the Ice rupanya juga turut menemukan artefak lainnya, seperti tekstil dan kotoran kuda beku yang berasal dari Zaman Viking.

Sandal dan temuan lainnya, seperti kotoran kuda beku yang berasal dari Zaman Viking sekitar 800 hingga 1066 M, menunjukkan bahwa rute tersebut bisa digunakan manusia kuno melintasi gunung es menghubungkan pedalaman Norwegia ke pantai.

"Saya percaya orang-orang yang berjalan di rute ini kemungkinan besar tahu apa yang mereka lakukan. Mereka akan mengenakan sesuatu di dalam sandal ini yang membuatnya berfungsi. Mungkin potongan kain atau kulit binatang," kata Finstad kepada Science Norway, sebuah situs berita Norwegia.

Finstad yang telah meneliti wilayah tersebut juga menemukan tumpukan batu buatan manusia, yang menunjukkan ke mana rute perjalanan itu mengarah.

"Ini memberi tahu kita bahwa apa yang saat ini tampak seperti lanskap gunung yang liar dan terpencil telah menjadi lanskap lalu lintas prasejarah dan itu penuh dengan jejak manusia," kata Finstad.

Lalu ketika para pengelana ini melakukan perjalanan dan sandalnya rusak, mereka melemparkannya ke lereng gunung begitu saja.