Polemik LAMR Semakin Panas, Syahril Tantang Wan Abubakar Debat Satu Meja
RIAU24.COM - Ketua Umum DPH LAM Riau, Syahril Abubakar geram dengan pernyataan Wan Abubakar yang meminta membatalkan Mubes LAM yang sudah disepakati Muspim di Dumai, hari ini Rabu (20/4/2024) dibatalkan.
Untuk diketahui, pertemuan sejumlah Dewan Kehormatan Adat (DKA) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) dengan Gubernur Riau Syamsuar, Senin malam 18 April 2022, menyampaikan dukungan terhadap pelaksanaan Musyawarah Besar Luar Biasa (Mubeslub) yang dilaksanakan delapan pengurus LAMR kabupaten/kota
selama dua hari dari tanggal 16 sd 17 April 2022, di Hotel Alpha, Pekanbaru.
“Kami sudah tau semuannya apa yang terjadi, jadi Mubeslub itu sah. Dan kami minta agar Musyawarah Besar (Mubes) di Dumai dibatalkan, karena secara hukum ilegal. Sebab, Ketua Umum DPH LAMR Syahril Abu Bakar udah demisioner, tak belaku lagi,”kata Wan Abu Bakar, Selasa (19/04/2022).
Menanggapi hal itu, Syahril Abukar mengatakan, dirinya mengajak Wan Abubakar untuk berdebat, berdiskusi atau tabayyun untuk membicarakan dasar Aan Anubakar menyebut Mubes untuk dibatalkan dengam alasan Syahril Abubakar sudah demisioner.
"Saya melihat pak Wan ini sebagai orang tua sudah tak mau dihormati lagi. Untuk kisruhmya lembaga adat ini, salah satunya adalah karena statemen-statemen dari pak Wan terhadap LAM termasuk saya," kata Syahril sembari mengatakan bahwa Mubes LAM di Dumai akan tetap digelar besok Rabu.
Sebagai orang tua, atau mantan gubernur dan ingin memposisikan diri sebagai orang bijak, Syahril meminta untuk tidak selalu bicara seperti 'dikedai kopi', dalam artian harus berdasar.
"Saya memimpin lembaga adat ini, kolegtif kolegial dengan teman-teman di DPH. Setiap bertindak ada pijakan. Kalau ada pihak lain yang tak sejalan dengan saya, itu lain soal. Tapi mekanisme organisasi tetap saya junjung tinggi,"ujar Syahril.
"Mari kita lihat aspek hukum. Baca buku ad art, Mubeslub itu baru bisa dilakukan, satu apabila ketua berhalangan tetap. Hari ini, Syahril Abubakar masih ada segar bugar. Yang kedua, Mubes bisa dilakukan kalau ada keputusan hukum. Dan yang ketiga kalau saya mengundurkan diri, ini baru bisa kita gelar Mubeslub itu," kata Syahril lagi.
Jika memang Wan Abubakar cerdik sebagai anggota Dewan Kehormatan Adat (DKA) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Syahril meminta harusnya dipanggil juga untuk duduk bersama kubu dari dirinya, bukan hanya mendukung sebelah pihak.
"Hadapkan kami kepada gubernur setia amanah itu. Ya panggil. Apakah beliau ada pernah memanggil saya sebagai ketua umum DPH, jantan hari ini beliau mengaku anggota DKA rapi datang ke LAM saja tak pernah. Dia tak tau apa permasalahan di LAM, apa yang dihadapi anak kemenakan. Hari ini pegawai di sekrerariat tak gajian sudah 4 bulan, harusnya itu yang ditanyakan, jangan ngaku-ngaku anggota DKA saja. Sekarang dia neken surat DKA, sementaranya ketua DKA pak Wan Thamrin Hasyim tak mau terlibat," papar Syahril.
Syahril mengatakan, Wan Abubakar sering kali mengatakan bahwa dirinya tidak beretika, tidak sopan tidak menghargai orang tua, hal ini yang membuat Syahril meradang.
"Coba lah tunjukkan diri sebagai orang tua, panggil kami, kami ni datuk-datuk, sekecik apapun saya, semuda apaun saya, saya ini ketua umum DPH LAM. Kalau lembaga ini dihajar terus dengan opini menyesatkan, rusak kampung daerah ini,"kata Syahril.
"Sekarang siapa yang bikin gaduh. Dana LAM tak dicairkan, dikata kata LAM menerima uang hibah dan harus tunduk dan taat kepada penerima dana hibah. Memangnya siapa mereka. Itu kan uang rakyat, kalau tak mau kasi tak apa-apa, lembaga adat ini lebih dulu ada dari dari negara ini. Mohon maaf, gelar adat yang yang tuan-tuan sandang sekarang ini semua dari kita, kalau nanti kami pandang tak sesuai lagi dengan alur dan patut, kami tak segan mencabutnya," tegas Syahril.
Lebih jauh, Syahril mengatakan, bahwa pembukaan Mubes akan digelar si Balai Adat Melayu Riau di Dumai, Rabu (20/4/2022) pagi.