Seorang Remaja Dari Nepal Memiliki Ekor Yang Tumbuh Dari Tubuhnya, Dijuluki Sebagai Reinkarnasi Tuhan
RIAU24.COM - Seorang remaja dari Nepal dijuluki sebagai reinkarnasi Tuhan setelah dia menjadi viral karena memiliki ekor berbulu dari tubuhnya. Remaja berusia 16 tahun bernama Deshant Adhikari ini sempat membuat heboh banyak orang dan menjadi cukup terkenal setelah memperlihatkan anyaman ekor 70 cm yang tumbuh di punggungnya.
Ekor yang terletak dari tulang ekornya yang berada di bagian bawah tulang belakang ini pertama kali terlihat oleh orang tuanya beberapa hari setelah kelahirannya.
Dilansir dari The Mirror, setelah melihat ekornya, orang tua Deshant membawanya ke beberapa rumah sakit setempat dan mendapat informasi dan rekomendasi dari luar negeri dalam upaya untuk menemukan pengobatan sampai seorang pendeta memberi tahu mereka sesuatu yang sama sekali berbeda tentang ekornya.
Pendeta setempat mengatakan kepada orang tua bahwa Deshant adalah reinkarnasi dari Dewa Hanuman, yang merupakan Dewa Monyet Hindu. Hal ini membuat para orang tua cukup senang.
Sekarang, Deshant menunjukkan ekornya kepada dunia dan mengatakan bahwa dia benar-benar setuju dengan itu. Remaja itu memang menyebutkan bahwa pada awalnya dia malu dengan ekornya yang tidak biasa.
Dia mengatakan dalam video YouTube: “Orang tua saya dulu tidak mau menunjukkan ekor ini dan saya setuju, karena saya merasa tidak nyaman jika harus menunjukkannya. Namun, sebuah video saya menjadi viral di Tik Tok dan sekarang banyak orang mengenal saya sebagai anak laki-laki berekor, dan saya merasa senang dengan hal itu. Orang-orang memanggil saya Hanuman (Dewa Monyet) dan bahkan Shivaji (Dewa Hindu)."
Keajaiban medis terjadi setiap saat. Orang dengan kelainan genetik yang berbeda, pembatasan pertumbuhan, dan kekuatan mekanis mempengaruhi bayi di dalam rahim selama perkembangan sehingga beberapa orang dilahirkan dengan fitur unik.
Salah satu contohnya terjadi di Ratlam, Madhya Pradesh. Seorang anak lahir dengan dua kepala dan tiga tangan, di mana tangan ketiga mengarah ke belakang di antara kedua kepala. Menurut ahli bedah anak Dr Brijesh Lahoti, kondisi ini disebut parapagus dicephalic. Ini adalah bentuk kembaran parsial yang langka dengan dua kepala berdampingan di satu batang tubuh. Anak tersebut dirawat di ICU RS MY, Indore. Meskipun para dokter telah melakukan yang terbaik, mereka menyebutkan bahwa dalam 60-70 persen kasus, sayangnya, anak-anak tidak berhasil.