Wajib Tahu, Inilah Tips Puasa Bagi Penderita Diabetes Selama Ramadhan
RIAU24.COM - Selama bulan suci Ramadhan, Muslim di seluruh dunia harus berpuasa selama tiga puluh hari penuh, tidak makan atau minum apa pun dari fajar hingga senja. Setelah matahari terbenam, mereka yang berpuasa dapat berbuka puasa sebagai bagian dari upacara buka puasa.
Sulit untuk menjalani hari-hari tanpa makanan atau minuman selama 30 hari berturut-turut, terutama saat cuaca panas dan lembab. Orang dengan diabetes, di sisi lain, harus sangat berhati-hati dan tetap harus mematuhi pola makanan yang ketat untuk menjaga kadar gula darah mereka terkendali. Melakukan puasa dan tetap fokus menjaga selama puasa adalah hal yang harus dilakukan para penderita diabetes.
Dr. Jothydev Kesavadev, Ketua dan Direktur Pelaksana, Pusat Penelitian Diabetes Jothydev, mengatakan, “Diabetes adalah kondisi yang memerlukan pemantauan rutin dan memastikan bahwa kadar glukosa darah Anda berada dalam kisaran normal dan meminimalkan fluktuasi sebanyak mungkin. Selama Ramadhan, penderita diabetes perlu terus dipantau karena mereka berpuasa selama lebih dari 10-12 jam.”
Perangkat Continuous Glucose Monitoring (CGM) sekarang tersedia untuk membantu penderita diabetes memahami profil glukosa mereka selama periode 24 jam. Solusi pemantauan glukosa terus menerus memungkinkan Anda menghindari rasa sakit karena sering tertusuk sementara juga menjadi jauh lebih cepat dan lebih tepat.
Ada perangkat yang dapat dikenakan seperti FreeStyle Libre yang menyediakan pembacaan glukosa real-time, memungkinkan Anda untuk melihat tren glukosa selama Iftar dan Sehri. Selama waktu puasa, sama pentingnya untuk makan makanan seimbang dan menjalani gaya hidup sehat.
Berikut beberapa tips bagi penderita diabetes yang berpuasa selama Ramadhan:
-
Inklusi makanan saat buka puasa dan sahur
Mulailah berbuka puasa dengan karbohidrat sederhana yang dapat diserap dengan cepat oleh tubuh, seperti 1-2 buah kurma atau susu, lalu beralih ke karbohidrat kompleks, seperti beras merah dan chapatis. Selama Sehri, sereal gandum dan sayuran dapat dikonsumsi selambat mungkin. Protein tanpa lemak seperti ikan, tahu, dan kacang-kacangan, di sisi lain, tinggi energi. Terakhir, segelas susu atau sepotong buah sebelum tidur dapat membantu menjaga kadar gula tetap stabil hingga pagi hari.
-
Olahraga rutin
Pertahankan program latihan Anda saat berpuasa, tetapi minimalkan intensitas latihan Anda. Jika latihan terlalu menuntut, fokuslah pada latihan ringan seperti yoga atau jalan kaki. Saat mengalami defisit kalori, seperti saat Ramadan, latihan ketahanan dapat membantu mencegah pengeroposan otot.
-
Pola tidur
Sangat penting untuk mendapatkan istirahat yang cukup. Kurang tidur mengubah hormon rasa lapar, membuatnya lebih sulit untuk menghindari makan makanan berkalori tinggi dalam jumlah besar selama jendela makan. Tidur juga bermanfaat untuk proses metabolisme, karena telah ditemukan untuk membantu keseimbangan glukosa darah, yang sangat penting untuk pengobatan diabetes. Meskipun tergantung pada individu dengan diabetes untuk memutuskan apakah berpuasa selama Ramadhan atau tidak, jika mereka melakukannya, sama pentingnya untuk merencanakan dan mempersiapkan sebelumnya untuk memiliki festival yang aman dan sukses. Selain itu, jika gula darah Anda turun, Anda harus menemui dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.