Kepala dan Badan Terpisah Berjarak 1,5 Meter, Warga Bengkalis Tewas Diterkam Harimau di Hutan GSK
RIAU24.COM -BENGKALIS - Seorang Laki Laki bernama Indra alias Rozi (30) diduga dimakan harimau yang menyebabkan korban meninggal Dunia. Kejadian tersebut diseberang Pulau Teluk Padi KM 68 Desa Tasik Serai, Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis Riau.
Kapolsek Pinggir Kompol Maitertika SH MH menyampaikan bahwa, setelah mendapatkan kabar tersebut, ia langsung memerintahkan anggota unit Opsnal, unit Intelkam, Bhabinkamtibmas untuk mendatangi TKP dimana penemuan 1 orang laki laki dewasa yang meninggal Dunia diduga diserang Harimau.
"Tempat kejadian di seberang pulau teluk padi KM 68 Desa Tasik Tebing Serai Kecamatan Talang Muandau yang merupakan kawasan hutan giam siak kecil (GSK). Korban ditemukan Rabu 6 April 2022 diperkirakan pukul 10.00 Wib,"ungkap Kompol Maitertika, Jumat 8 April 2022.
Diketahui korban Indra alias Rozi (30) merupakan seorang petani kebun warga Tasik Tebing Serai Kecamatan Talang Muandau. Dalam peristiwa naas itu, saksi Erna (30) merupakan seorang ibu rumah tangga (istri korban) serta tiga orang saksi lainnya mengatakan bahwa kondisi korban saat ditemukan sudah keadaan tidak bernyawa dalam semak belukar dengan posisi badan terlentang.
"Anggota kepala dan badan keadaan terpisah berjarak 1,5 meter. Dan anggota pundak kiri dan kanan koyak dimakan binatang buas diduga harimau. Sedangkan kondisi mayat ditemukan 20 meter dari tempat jeratan Rusa,"ungkap Maitertika.
Diutarakan Maitertika, berawal pada Rabu 6 April 2022 pukul 12.30 Wib pihak kepolisian polsek Pinggir mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada masyarakat yang meninggal dunia akibat diserang binatang buas.
Selanjutnya dirinya memerintahkan anggota opsnal dan unit Intelkam untuk mengecek kebenaran informasi tersebut dan sekira 13.00 Wib barulah diketahui informasi tersebut adalah benar.
"Kemudian atas perintahnya lagi, unit opsnal, unit Intelkam, Bhabinkamtibmas agar mendatangi dan cek TKP. Dan pukul 14.00 Wib team opsnal, unit Intelkam, Bhabinkamtibmas telah sampai di rumah duka tepatnya dirumah orang tua korban yang berada di KM 58 Desa Tasik Serai Timur. Pada saat dirumah duka mayat korban telah dimakamkan oleh pihak keluarga,"ujarnya lagi.
Dan menurut keterangan saksi bahwa korban merupakan warga KM 68 Desa Tasik Tebing Serai Talang Muandau yang yang memiliki satu anak dan mempunyai pekerjaan sebagai petani ladang serta penjerat rusa.
Korban sebelumnya berangkat dari rumah menuju ladangnya hari Selasa 5 April 2022 pukul 06.00 Wib, dimana korban pamit dengan istrinya untuk pergi ke seberang pulau Teluk Padi untuk membersihkan ladang dan melihat jerat rusanya.
Pada saat berangkat korban sempat berjumpa mertua perempuan dan tersenyum. Dan setelah dia pergi, korban belum juga pulang kerumah, sehingga istri korban mencoba menghubungi namun HP tidak diangkat. Kemudian pukul 20.00 Wib istri korban menghubungi orang tuanya dengan menceritakan bahwa suaminya belum pulang dari membersihkan ladang dan menjerat rusa.
"Orang tua korban mencoba menghubungi korban, saat dihubungi HP korban masuk, namun tetap tidak diangkat. Lalu meminta bantuan dengan masyarakat untuk mencari korban. Pada ukul 23.00 Wib masyarakat gabungan KM 68 dan 58 sebayak 50 orang bersama - sama berangkat menuju seberang pulang teluk padi dengan menggunakan perahu bot untuk mencari korban,"bebernya.
Pencarian korban dilakukan hingga pukul 02.00 dinihari, namun tidak ditemukan juga. Pada Rabu 6 April 2022 pukul 07.00 Wib masyarakat gabungan sebanyak 100 orang kembali berangkat menggunakan perahu bot untuk mencari korban. Pada sesampai di TKP masyarakat menyebar dan berhasil menemukan mayat korban dengan posisi terlentang dan kepala terpisah dengan jarak 1,5 KM.
"Di TKP juga ditemukan ada jejak tapak kaki Harimau. Mayat korban ditemukan berjarak 20 meter dari jerat rusa korban disemak belukar. Di TKP juga ditemukan ada 1 ekor rusa yang terjerat. Selanjut, oleh warga mayat korban diangkat lalu dibungkus kain dibawa dengan perahu bot menuju rumah orang tuanya,"ujar Maitertika lagi.
"Dugaan sementara kematian korban disebabkan binatang buas, dimana saat itu korban berangkat sendirian dengan menggunakan perahu bot menuju ladangnya, dengan menyebrangi danau Tasik, karena korban tidak pulang selanjutnya dicari bersama - sama oleh masyarakat kampung dan ditemukan sudah keadaan mayat dengan kepala terpisah dan pundak keadaan tercabik binatang buas,"pungkasnya.