Jangan Sering Minum Kopi Saat Hamil, Peneliti Beberkan Akibatnya pada Bayi
RIAU24.COM - Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan Kamis oleh JAMA Network Open, wanita hamil yang mengkonsumsi minuman mengandung kafein, melahirkan bayi yang sedikit lebih kecil dibandingkan wanita yang sama sekali tidak mengkonsumsinya selama masa kehamilan.
Dibandingkan dengan bayi yang lahir dari wanita tanpa atau kadar kafein dalam darah minimal, bayi yang lahir dari ibu dengan kadar kafein tinggi dalam darah memiliki berat 3 ons lebih ringan dan seperempat inci lebih pendek.
Selain itu, bayi perempuan dengan kadar kafein darah tinggi memiliki lingkar kepala kira-kira sepersepuluh inci lebih kecil dibandingkan bayi perempuan yang tidak terkontaminasi kafein selama kehamilan.
"Sampai kami mempelajari lebih lanjut, hasil kami menunjukkan mungkin bijaksana untuk membatasi atau melepaskan minuman yang mengandung kafein selama kehamilan," kata rekan penulis studi Dr. Katherine L. Grantz dalam siaran pers.
Dilansir dari Upi.com, menurut National Institutes of Health, ukuran lahir yang lebih kecil dapat membuat bayi berisiko lebih tinggi mengalami obesitas, penyakit jantung, dan diabetes di kemudian hari.
Kafein adalah stimulan yang ditemukan dalam kopi dan banyak minuman ringan. Konsumsi tinggi dalam banyak kasus didefinisikan lebih dari 200 miligram per hari.
Secangkir kopi rata-rata mengandung sekitar 95 miligram kafein, menurut Mayo Clinic.
Kafein dipercaya menyebabkan pembuluh darah di rahim dan plasenta mengerut, yang bisa mengurangi suplai darah ke janin dan menghambat pertumbuhan. Ini juga dapat mengganggu hormon stres janin, menempatkan bayi pada risiko kenaikan berat badan yang cepat setelah lahir dan untuk masalah kesehatan di kemudian hari.