Pernah Jadi Orang Terkaya di Dunia, Ternyata Begini Cara Pablo Escobar Mengeruk Uang dari Narkoba
Dari kasus produksi kokain di Wilayah Cauca, Kolombia, untuk menghasilkan 40 gram pasta koka (kokain setengah jadi), diperlukan modal 46 dolar AS atau sekitar Rp66 ribu. Pasta koka dijual 1,5 dolar AS per gram, sehingga 40 gram pasta akan menghasilkan hampir Rp900 ribu. Jadi dapat dibayangkan keuntungan yang diperoleh seorang bandar narkoba jika menjual kokain murni. Apalagi jika bandar tersebut sekelas Pablo Escobar.
Pada masa kejayaan Escobar, di Bogota satu karung kokain murni (sekitar 10-20 kg) dijual seharga 8 ribu dolar AS. Namun ketika dijual pada bandar di Amerika Serikat, harganya melonjak menjadi 30 ribu dolar AS per kilogram. Padahal di tingkat eceran, kokain murni masih dicampur lagi sehingga kemurniannya maksimal tinggal 50 persen. Umumnya malah di bawah 50 persen.
Produksi Tidak Pernah Turun
Escobar sudah tewas, namun itu tidak mengurangi produksi kokain dari Kolombia yang diekspor ke Amerika Serikat. Bahkan menurut laporan DEA, jumlahnya terus meningkat. Tahun 2016 ekspor kokain dari Kolombia ke Amerika Serikat mencapai titik tertinggi, yaitu 910 ton.
“Hingga 2018, Amerika Serikat kemungkinan akan terus mengalami peningkatan pasokan dan penggunaan kokain tertinggi dalam satu dekade. Produksi kokain Kolombia juga akan terus meningkat, setidaknya hingga 2017. Itu disebabkan oleh tanaman koka yang ditanam 2016 mulai siap panen, serta insentif yang terus menerus dari para bandar kepada para petani untuk terus menanam koka,” seperti tertulis dalam pernyataan DEA pada laporan Colombian Cocaine Production Expansion Contributes to Rise in Supply in the United States 2017.