Dukung Pemulihan Ekonomi Indonesia, APRIL Group Investasi Pabrik Kertas Kemasan Berkelanjutan
RIAU24.COM - Produsen serat, pulp dan kertas berkelanjutan Asia Pacific Resources International Limited (APRIL Group) mempertegas komitmennya dalam mendukung pembangunan ekonomi hijau atau green economy di Indonesia. APRIL akan memperluas portofolio produknya di sektor hilir dengan menginvestasikan Rp33,4 trilliun untuk mendirikan fasilitas produksi kertas kemasan (paperboard) berkelanjutan.
Pembangunan fasilitas baru yang berlokasi di Riau Kompleks PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau ini merupakan salah satu investasi manufaktur terbesar di Sumatra dalam kurun 10 tahun terakhir. Investasi ini diharapkan dapat mendukung laju pembangunan dan pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi COVID-19 melalui diversifikasi produk hilir yang berkelanjutan dan bernilai tambah tinggi.
Setelah selesai dibangun, setiap tahunnya fasilitas produksi ini akan menghasilkan 1,2 juta ton kertas kemasan lipat yang bersifat mudah terurai (biodegradable) dan mudah didaur ulang (recyclable). Pertumbuhan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan produk kemasan yang lebih ramah lingkungan di pasar domestik maupun internasional.
“Kami menyambut baik investasi APRIL Group ini, yang akan meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat lokal sekaligus mendorong pembangunan ekonomi nasional. Pemerintah akan terus mengembangkan strategi untuk mendukung pemulihan ekspor nasional melalui penguatan akses pasar dan membantu meningkatkan daya saing produk,” kata Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian saat peninjauan realisasi investasi produk kemasan berkelanjutan, di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau, Selasa (29/3/2022).
Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan peningkatan produksi kertas karton di Indonesia akan mengurangi ketergantungan impor Indonesia sekaligus meningkatkan cadangan devisa negara melalui ekspor.
“Perkembangan ini juga sejalan dengan upaya Pemerintah dalam melakukan substitusi impor serta memperkuat pengembangan industri dan manufaktur di seluruh Indonesia,” kata Menperin.