Rekomendasi Film Hacker Paling Seru dan Wajib Nonton
RIAU24.COM - Hacker atau pelaku aktivitas peretasan selalu menjadi bahan yang menarik untuk dibahas. Tak heran jika film tentang hacker mudah laku di pasaran, sebab alur ceritanya selalu menarik, dengan dibumbui genre action atau misteri dalam keseluruhan cerita.
Kecanggihan teknologi yang membuat segala sesuatu serbamungkin, menggambarkan seolah-olah tidak ada keamanan dalam akses internet di dunia ini. Mulai dari hak privasi perorangan, hingga mudahnya transaksi jual beli dan pembobolan bank, yang dapat dilakukan hanya dengan modal personal computer (PC).
Berikut rangkuman tiga film yang mengusung tema hacker, serta dilengkapi plot apik sekaligus mampu menyajikan keseruan dunia peretasan.
1. Snowden (2016)
Film arahan sutradara Oliver Stone ini mengangkat kisah nyata yang dialami oleh Edward Snowden, yang mengungkap beberapa 'dosa besar' CIA dan NSA, terhadap warga Amerika Serikat (AS). Dengan durasi 134 menit, penonton akan diajak melihat kisah perjuangan Edward Snowden (Joseph Gordon-Levitt) yang dianggap pahlawan, sekaligus dianggap pengkhianat. Snowden merupakan seorang prajurit, yang kemudian memutuskan untuk beralih profesi menjadi ahli komputer intelijen CIA dan NASA. Dan berakhir membocorkan rahasia kedua badan intelijen tersebut kepada salah satu media ternama di AS.
Polah Snowden tentunya dengan alasan, usai ia mengetahui bahwa ternyata, mereka menyediakan data waktu nyata yang membantu pilot drone AS dalam meluncurkan serangan mematikan terhadap para tersangka teror di Pakistan. Dengan bantuan jurnalis Ewen MacAskill (Tom Wilkinson), informasi tersebut disebarluaskan kepada pers pada 5 Juni 2013.
Snowden juga mengungkapkan beberapa rahasia NSA dan CIA, seperti selama ini mereka selalu memata-matai seluruh kegiatan internet yang dilakukan warganya. Tak hanya warga, bahkan beberapa pemimpin negara juga turut berimbas. Selain itu, film ini turut dibintangi Shailene Woodley, Melissa Leo, Zachary Quinto, Tom Wilkinson, Scott Eastwood, Rhys Ifans dan Nicolas Cage.
2. Black Hat (2015)
Film yang ditulis, diproduseri, dan disutradarai oleh Michael Mann ini turut menjadikan Kota Jakarta sebagai salah satu latar tempat film berdurasi 133 menit ini. Black Hat dibintangi oleh Chris Hemsworth sebagai aktor utama memerankan Nicholas Hathaway, seorang hacker profesional yang menjadi tahanan pemerintah AS karena aksi pembobolan bank.
Suatu hari, Hathaway direkomendasikan Ceng Da Wai (Wang LeeHom) untuk membantunya dalam upaya penyelesaian kasus peretasan di sistem pembangkit tenaga nuklir di Cina. Akhirnya, Hathaway didapuk Da Wai untuk bekerja sama bersama dengan FBI. Mereka memiliki target utama para sindikat peretas yang teridentifikasi menggunakan malware hasil karya Hathway dan Da Wai sewaktu berkuliah di MIT.
Aksi pembongkaran sindikat hacker tersebut semakin sulit, manakala mereka ternyata beraksi tak sendirian. Mereka memiliki berbagai sindikat dan tim yang bekerja di berbagai negara. Pencarian tersebut membawa mereka ke dalam petualangan melintasi negara, mulai dari Los Angeles, Beijing, hingga Jakarta.
Tak hanya itu, bumbu romantis juga turut dihadirkan dalam film ini. Adik perempuan Da Wai, Lein (Tang Wei) yang turut membantu kakaknya dalam kasus ini, mengagumi sosok Hathaway. Selain Chris Hemsworth, Wang LeeHom dan Tang wei, film ini juga diisi oleh pemeran pembantu lain seperti Viola Davis, Holt McCallany, Ritchie Coster, dan Yorick van Wageningen.
3. Who Am I (2014)
Who Am I: No System is Safe merupakan film yang mengusung genre techno-thriller, yang diproduksi Jerman tahun 2014, serta disutradarai oleh Baran bo Odar. Dalam durasi 105 menit, film ini menceritakan Benjamin (Tom Schilling) dengan model flashback, usai ia menyerahkan diri ke Europol. Di hadapan investigator Hanne Lindberg (Trine Dyrholm), ia mengaku telah melakukan kejahatan siber dan meminta perlindungan polisi karena merasa diburu musuh.
Benjamin terus bercerita. Dari sinilah kisah bergulir, mengulas balik ke masa lalu, sejak ia masih kanak-kanak hingga menjadi pemuda nerdy yang kesepian dan kikuk di depan gadis incaran, Marie (Hannah Herzsprung).
Dalam kesehariannya, ia akhirnya bertemu dan bergabung menjadi tim dengan Max (Elyas M'Barek), Stephan (Wotan Wilke Möhring) dan Paul (Antoine Monot Jr.). Mereka menghebohkan Jerman, saat berhasil meretas perusahaan ternama, hingga media penyiaran. Aksi mereka kemudian diunggah dalam kanal YouTube, sehingga menjadikan mereka yang tergabung dalam 'CLAY' menjadi kelompok peretas yang diburu di Eropa.
Tak hanya itu, penonton seakan dibuat menebak-nebak dengan ragam teka-teki yang dihasilkan film ini. Pasalnya, tak hanya tentang aksi peretasan yang hebat, film ini juga menyinggung beberapa penyakit psikologis, yang membuat penonton ikut 'pusing'.