Inilah Terawan, Dokter Pecatan IDI yang Penuh Kontroversi
RIAU24.COM - Masyarakat dihebohkan dengan Sidang Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) belum lama ini.
Pasalnya, sidang Muktamar IDI ke-31 yang digelar di Aceh itu memutuskan sekaligus memberhentikan dr Terawan Agus Putranto sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dikutip dari cnnindonesia.com.
Keputusan ini dibuktikan ketika Presidium Sidang IDI Ahmad Fajrial membacakan pemecatan dr. Terawan.
"Memutuskan, menetapkan pertama meneruskan hasil keputusan sidang khusus, memutuskan pemberhentian permanen Dokter Terawan Agus Putranto sebagai anggota IDI," kata Fajrial.
Sayangnya, hal ini pun masih simpang siur karena pembacaan pemecatan itu juga disebut baru sebatas rekomendasi. IDI juga belum memberikan komentar perihal pemecatan ini.
Saat Terawan masih menjabat sebagai Kepala RSPAD Gatot Subroto pada 2018, kabar pemecatannya sudah beredar luas.
Dia dinilai menyalahi kode etik kedokteran melalui metode cuci otak yang dia lakukan.
Bukannya turut membela IDI, Terawan malah mendapat dukungan dari Komisi I DPR RI yang mengatakan penetapan yang dikeluarkan IDI itu tidak sah dan belum diputuskan. Keputusan pemecatan itu pun kemudian dianulir.
Setelah surut, Terawan dan IDI kembali bersitegang saat ditunjuk Joko Widodo (Jokowi) menjadi Menkes RI perihal pemilihan konsil kedokteran.
IDI dan organisasi kedokteran lainnya tidak setuju dengan orang-orang yang dipilih Terawan karena dianggap tidak sesuai dengan yang mereka tunjuk.
Tak hanya itu, pernyataan kontroversial lainnya seperti memastikan bahwa Covid-19 belum terdeteksi di Indonesia juga pernah dilontarkannya. Ia juga sempat menyalahkan warga yang memberi masker.
Terawan baru meninggalkan kursi menkes pada akhir Desember 2020.