Mandalika Sukses Curi Perhatian Dunia, Indonesia Digadang Akan Miliki Lebih Banyak Sirkuit Internasional
RIAU24.COM - Keunggulan Sirkuit Mandalika dari negara lain menjadi daya tarik bagi pembalap MotoGP dan para penggemar ajang balap motor tersebut. Apalagi Sirkuit Mandalika baru pertama menggelar balapan MotoGP, hal itu membuat seri Indonesia kali ini terasa spesial.
Momentum ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika itu pun tampaknya memicu ambisi Indonesia untuk terus mengembangkan bisnis sport tourism atau wisata olahraga dalam beberapa waktu ke depan.
Pembangunan Sirkuit Mandalika memakan biaya investasi sebanyak Rp 2,49 triliun. Sumber pendanaan proyek sirkuit tersebut berasal dari Penanaman Modal Negara (PMN) dan non tunai kepada Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebesar Rp 1,3 triliun, alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 1,18 triliun, serta pemberian fasilitas kepabeanan dan perpajakan atas impor barang modal dalam rangka pembangunan KEK Mandalika sebesar Rp 12,75 miliar.
Tak hanya itu, Indonesia juga berkesempatan menjadi tuan rumah balapan mobil listrik, Formula E. Saat ini, pengerjaan sirkuit Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Utara masih terus berlangsung. Sirkuit ini dikelola oleh PT Jakarta Propertindo. PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON) bertindak sebagai kontraktor proyek tersebut.
Pembangunan sirkuit Formula E di Jakarta diperkirakan rampung akhir Maret nanti, sedangkan seri Formula E Indonesia akan berlangsung pada 4 Juni 2022 mendatang. Adapun anggaran proyek Sirkuit Formula E tercatat sebesar Rp 60 miliar.
Pengembangan sejumlah sirkuit lainnya tampaknya akan berlanjut di berbagai wilayah Indonesia. Dalam postingan di Instagram pada Jumat (18/3) lalu, Bambang Soesatyo, Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) menyebut, ada lima sirkuit yang akan dibangun di Indonesia.
Pertama, Bintan International Circuit (BIC) di kawasan Bintan, Kepulauan Riau yang mana prosesi peletakan batu pertama telah dilakukan pada Kamis (17/3) lalu. Proyek BIC merupakan kerja sama antara IMI dengan Bintan Cakrawala Resort dan Gallant Venture Pte Ltd asal Singapura. Proyek sirkuit yang direncanakan untuk penyelenggaraan Formula 1 ini akan menelan biaya investasi sekitar Rp 1,2 triliun.
Kedua, IMI bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan pengelola Sirkuit Sentul akan merestorasi Sirkuit Internasional Sentul menjadi West Java Sentul International Circuit great 2. Ketiga, IMI akan mengembangkan Kawasan Pusat Olahraga Sumatera Selatan Jakabaring di Palembang menjadi Street Sirkuit Internasional Jakabaring.
Keempat, IMI menjajaki kerja sama dengan Agung Sedayu Group untuk membangun PIK-2 International Circuit great 1 di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Kelima, pengembangan Sirkuit Bali Pecatu Go-kart Internasional di kawasan Bali Pecatu Jimbaran, Bali.
Di luar itu, ada pula rencana dari Pemerintah NTB untuk membangun sirkuit balap motocross di kawasan Samota, Sumbawa. Pembangunan sirkuit tersebut telah dimulai pada awal Maret ini.