Terkenal Pendiam Namun Murah Senyum, Soeharto Punya Selera Humor Aneh: Boleh Bicara Tapi Asal Bibirnya Tertutup
RIAU24.COM - Sosok Presiden Soeharto meninggalkan kesan yang begitu mendalam bagi masyarakat Indonesia.
Soeharto terkenal pendiam namun murah senyum, Bagi yang tidak suka kepada dia disebut senyuman penuh misteri.
Apalagi di masa lalu, pada tahun 1966, Soeharto disebut sebagai orang yang 'Kopieg' (keras kepala).
Sikap Soehato yang pendiam sudah terekam jauh-jauh hari. Ini misalnya diceritakan jurnalis mantan Pimred Harian Pedoman, Rosihan Anwar, kala berdua dengan menumpang jeep dai kawasan Malioboro menuju markas gerilya, Panglima Besar Jendral Sudirman yang terletak tak jauh dari perbatasan Yogyakarta dan Pacitan.
''Soeharto itu orang 'kulina meneng' (selalu diam),'' kata Rosihan Anwar dilansir REPUBLIKA ONLINE.
Pendiamnya Soeharto itu oleh Rosihan ditengerai karena sepanjang perjalanan dari pagi hari dari kawasan Malioboro hingga lepas tengah hari diam saja. Soeharto tak bicara apapun sepanjang perjalanan.
''Dia baru bicara setelah Jeep yang dikemudikannya mencapai sebuah kali yang setelahg itu kami harus berjalan ke markas Panglima Besar Sudirman dengan berjalan kaki. Waktu sudah lepas tengah hari. Kami turun dari Jeep untuk bersiap berjalan kaki. Saat itu baru Soeharto ngomong. Itu pun hanya sebuah kalimat singkat saja untuk istrihatat sejenak dan minum air kelapa. Selanjutnya pun ketika berjalan kaki ke markas Pak Dirman dia selalu diam juga,'' kata Rosihan dalam tulisannya di awal tahun 1980-an ketika menulis kisah penjemputannya bersama Soeharto ke markas Panglima Besar Sudirman agar dia bersedia pulang ke Yogyakarta.
Tapi apakah orang yang selalu serius? Ternyata juga tidak. Sesekali Soeharto juga membuat humor. Bahkan, momen ini dilakukan disebuah upara resmi kenegaraabm yaknui sebelum berpidato pada acara hari guru nasional 25 november 1996. Di situ Soeharto ternyata bisa melucu dan bikin hadirin tertawa riuh.