Tak Hanya Facebook dan Twitter, Ini Jajaran Platform Digital yang Kena Blokir Rusia
RIAU24.COM - Rusia melancarkan aksi balasan setelah mendapat sanksi dari sejumlah platform digital karena menginvasi Ukraina. Ada lima platform digital yang kini diblokir Negeri Beruang Merah itu.
Melansir dari berbagai sumber, inilah daftar platform digital yang diblokir oleh Pemerintah Rusia:
1. Facebook
Facebook diblokir oleh Rusia karena telah membatasi akses ke sejumlah media mereka. Media yang dimaksud adalah RT, Sputnik dan kantor berita RIA baru-baru ini.
Regulator telekomunikasi Rusia, Roskomnadzor, mengatakan ada 26 kasus diskriminasi yang dilakukan Facebook terhadap media mereka sejak Oktober 2020. Roskomnadzor berpendapat pembatasan ini melanggar kebebasan informasi dan menghambat pengguna internet Rusia untuk mengakses berita.
2. Twitter
Alasan Rusia mendepak Twitter sama seperti Facebook. Media sosial besutan Jack Dorsey itu disebut telah memblokir akses media pemerintah milik Rusia. Apa yang dilakukan Rusia terhadap Twitter merupakan upaya balasan.
Kini warga rusia tidak dapat mengakses media sosial berlogo burung tesebut sehingga berpotensi menyebabkan perusahaan kehilangan pemasukan.
3. British Broadcasting Corporation (BBC)
Selain platform media sosial, Rusia juga memutus akses ke situs BBC. Ini karena BBC dianggap menyebarkan informasi palsu tentang perang Kremlin di Ukraina.
Dikatakan organisasi media itu telah menyebarkan kebohongan bahwa Rusia telah menyerang penduduk sipil hingga menimbulkan anti-Rusia di kalangan masyarakat.
4. Deutsche Welle (DW)
Tak hanya memutus akses ke situs DW, Rusia juga telah menutup kantor DW di Moskow dan membatalkan akreditasi jurnalisnya.
Pelarangan operasi DW sendiri sebagai tindakan balasan Rusia karena Jerman telah melarang layanan jaringan TV pemerintah Rusia, Russia Today.
5. Voice of America (VOA)
Media asing berikutnya yang diblokir Rusia adalah VOA. Pemerintah Rusia telah memblokir akses penduduk lokal ke VOA dengan alasan melindungi mereka dari berita bohong. VOA sendiri merupakan media yang didanai oleh pemerintah AS. Seperti diketahui bersama, Pemerintah Rusia dan AS memang punya tensi yang panas.