Raih Simpati Dunia, Ukraina Dapatkan Sambungan Internet Via Starlink
RIAU24.COM - Nasib Ukraina yang menderita karena sebagian jaringan internetnya padam telah mendatangkan simpati dari dunia, akibat invasi Rusia. Salah satunya dari jaringan internet satelit milik Elon Musk, Starlink.
Ukraina pada Senin mengatakan telah menerima terminal internet satelit Starlink yang disumbangkan dari SpaceX. Akan, tetapi seorang peneliti keamanan internet juga memperingatkan ini bisa menjadi target Rusia berikutnya.
"Starlink — di sini. Terima kasih, @elonmusk," cuit Wakil Perdana Menteri Ukraina, Mykhailo Fedorov, beberapa hari setelah meminta bantuan kepada miliarder CEO SpaceX, Elon Musk. Tweet Fedorov menyertakan gambar bagian belakang truk yang tampak militer, sarat dengan terminal.
Musk membalas tweet tersebut, "Sama-sama".
Terminal terlihat seperti antena televisi satelit rumah dan dapat menyediakan layanan internet yang relatif cepat, menurut standar perumahan, dengan menghubungkan ke armada satelit di orbit rendah.
Akan tetapi John Scott-Railton, seorang peneliti senior di proyek Citizen Lab Universitas Toronto, turun ke Twitter untuk memperingatkan terminal bisa menjadi target Rusia.
"Re: donasi starlink @elonmusk. Bagus untuk dilihat. Tapi ingat: jika #Putin mengontrol udara di atas #Ukraina, transmisi uplink pengguna menjadi suar ... untuk serangan udara," tweetnya.
"#Rusia memiliki pengalaman puluhan tahun dalam memukul orang dengan menargetkan komunikasi satelit mereka," tambahnya dalam serangkaian 15 tweet yang merinci risikonya.
Musk mengatakan pada Sabtu, 26 Februari, bahwa Starlink tersedia di Ukraina dan SpaceX mengirim lebih banyak terminal ke negara itu, yang internetnya telah terganggu karena invasi Rusia. Fedorov berterima kasih lewat Duta Besar Ukraina untuk Amerika Serikat karena membantu dengan cepat menyetujui aktivasi Starlink di Ukraina.
“Kini salah satu tantangannya adalah memasang terminal pengguna akhir, yang memerlukan pemandangan langit yang jelas untuk terhubung ke Starlink,” kata Tim Farrar, seorang konsultan komunikasi satelit.
Karena gedung-gedung tinggi dapat memblokir layanan, seseorang harus pergi ke puncak gedung tertinggi di dekatnya untuk memasang antenna. "Itu adalah tempat yang cukup rentan," kata Farrar.
"Ini tidak akan menjadi sesuatu yang dapat menawarkan pengganti internet terestrial dalam skala besar," katanya.
SpaceX tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters, tentang bantuan ini.