Dua Gejala Omicron yang Muncul Saat Makan
RIAU24.COM - Omicron telah menjadi varian COVID-19 yang sangat cepat penyebarannya. Meski persentase sembuh lebih baik ketimbang varian yang lain, namun Omicron cukup sulit untuk dideteksi karena gejalanya yang beragam.
Menurut para peneliti di ZOE COVID Study Inggris, banyak pasien COVID-19 mengalami gejala gastrointenstinal, termasuk diare, sakit perut, dan rasa mual.
Para ahli juga mengatakan, ada dua gejala varian Omicron yang bisa muncul saat sedang makan, yakni nafsu makan hilang dan melewatkan waktu makan.
Mereka juga mengatakan kalau kehilangan nafsu makan juga menjadi gejala awal Covid-19 pada tahun lalu.
Organisasi tersebut mengatakan, melewatkan waktu makan untuk sementara, tidak perlu dikhawatirkan.
"Melewatkan makan untuk waktu yang singkat karena Anda merasa tidak sehat bukanlah sesuatu yang terlalu dikhawatirkan pada orang di bawah 65 tahun. Namun, kehilangan nafsu makan yang terus-menerus pada orang tua bisa menjadi pertanda ada sesuatu yang salah dan harus dikonsultasikan dengan dokter umum atau profesional kesehatan mereka," ujar peneliti dikutip dari Times of India.
Senada dengan para peneliti ZOE, badan kesehatan nasional Inggris (NHS) juga mengatakan banyak pasien yang terinfeksi COVID-19 kehilangan nafsu makan, yang membuat asupan makanan yang diperlukan tubuh berkurang. Hal ini bisa berpengaruh pada tahap pemulihan pasien.
"Banyak orang mengalami kehilangan nafsu makan dan asupan makanan berkurang ketika tidak sehat akibat COVID-19. Jika itu terjadi, masa pemulihan dapat memakan banyak waktu," jelas NHS.
Pasien COVID-19 disarankan selalu memantau berat badan dan mencari tanda-tanda penurunan berat badan, jika mengalami dua gejala tersebut.
Nafsu makan yang hilang akibat infeksi varian Omicron dapat membuat berat badan turun.
Selama menjalani masa pemulihan, pastikan untuk mengonsumsi makanan bernuntrisi tinggi dan selalu minum air putih.