Siapa Hantu Kyiv? Kisah Misteri Pilot Ukraina yang Menembak Jatuh 6 Jet Rusia Menjadi Viral
RIAU24.COM - Saat dunia menyaksikan perkembangan konflik Rusia-Ukraina, kisah pahlawan perang rakyat yang diduga menembak jatuh sebanyak enam jet Rusia pada hari pertama invasi beredar online.
Sebuah klip video pendek dari sebuah pesawat tempur yang terbang rendah di atas gedung-gedung diidentifikasi sebagai yang dioperasikan oleh Ghost of Kyiv.
zxc1
Saat Rusia terus berperang melawan Ukraina, legenda urban 'Hantu Kyiv' memberi harapan bagi Ukraina. Laporan dari seorang pilot ace Ukraina, yang pengguna media sosial telah menjuluki 'Ghost of Kyiv', menjadi viral.
Di tengah perang, informasi yang salah seperti adegan film, gambar diam video game, dan gambar serta video yang tidak terkait sedang terjadi baru-baru ini di Ukraina. Jadi, apakah 'Hantu Kyiv' itu nyata?
Seorang pengguna Twitter menunjukkan bahwa jumlah pembunuhan seperti itu akan menambah kapasitas amunisi MiG-29 era Soviet.
"Benar atau tidak, ini PERSIS jenis kisah inspiratif yang dibutuhkan perlawanan saat ini," kata seorang pengguna Twitter.
Sebuah klip video pendek dari sebuah pesawat tempur yang terbang rendah di atas gedung-gedung diidentifikasi sebagai yang dioperasikan oleh Ghost of Kyiv. Namun, beberapa orang mengatakan bahwa video tersebut sudah lama dan dari tahun 2008.
Nyata atau tidak, kisah Ghost of Kyiv tampaknya telah memenuhi kebutuhan untuk menjadi pemacu semangat di tengah masa-masa sulit bagi angkatan bersenjata Ukraina dan juga warga sipil.
Mantan Presiden Ukraina Petro Poroshenko memasang foto seorang pilot pesawat tempur dengan perlengkapan tempur lengkap di dalam kokpit yang memanggilnya 'Hantu Kyiv', mengklaim bahwa dia menjatuhkan enam pesawat Rusia.
Duta Besar Ukraina untuk Uni Eropa juga berbagi cerita di Twitter. “Satu pilot jet tempur MiG-29 Ukraina mencetak enam kemenangan dalam satu hari dalam pertempuran udara dengan Rusia. Dia telah dijuluki sebagai "Hantu Kyiv". Contoh lain dari kemauan rakyat Ukraina untuk melawan. Dunia beradab harus membantu melindungi kebebasan kita,” kata Duta Besar Mykola Tochytskyi.