Tidak Sanggup Kendalikan Populasinya yang Mencapai 24.000 Ekor, Namibia Berencana Jual 170 Gajah
MEFT berpendapat bahwa pelelangan diperlukan oleh peningkatan tiga kali lipat populasi gajah di negara itu dari sekitar 7.500 pada tahun 1995 menjadi sekitar 24.000 individu saat ini. Kondisi itu, menurut MEFT merusak ekosistem, meningkatkan insiden konflik antara pachyderms dan petani, dan meningkatkan risiko perburuan.
Namun beberapa konservasionis membantah data itu dan menunjukkan bahwa dari total populasi gajah Namibia antara 17.265 dan 20.000 ekor. Populasi gajah di Namibia termasuk lintas batas, yang berarti terlibat dalam migrasi ke dan dari Namibia, Angola, Botswana, dan Zambia.
Jika akurat, antara 73 dan 84% gajah bermigrasi secara internasional, sehingga perkiraan populasi penduduk Namibia hanya sekitar 5.688 ekor. Dari populasi sebanyak itu, jika 170 ekor gajah dilelang berarti sudah mencapai sekitar 3%.
Jika dibandingkan dengan Botswana yang jumlah populasi gajah mencapai 130.000 ekor, berarti populasi gajah di Namibia masih sangat kecil. Padahal luas daratan Namibia 40% lebih besar dari Botswana, yang berarti kepadatan gajahnya paling baik sekitar seperdelapan tetangganya.
Mark Hiley, Direktur Operasi Penyelamatan Taman Nasional, sebuah kelompok konservasi yang berbasis di Zimbabwe, telah menjadi kritikus vokal terhadap data dan motif penjualan gajah oleh pemerintah Namibia. Dia menilai pemerintah Namibia memalsukan statistik populasi gajah dan melebih-lebihkan konfik antara manusia dan satwa liar.