RIAU24.COM -  Musik disko alias dunia gemerlap (dugem) digagas oleh kalangan generasi baby boomers di Amerika Serikat dan Eropa yang merasa bosan dengan kehidupan mereka sendiri.

Generasi ini lahir usai berakhirnya Perang Dunia II dikutip dari historia.id.

Musik disko merupakan kombinasi antara kultur Afro-Amerika, Hispanik, dan Italia-Amerika, diperkenalkan pertama kali di diskotek.

Arti diskotek sendiri ialah piring hitam, diambil dari bahasa Perancis yang populer pada 1960 di lorong-lorong sempit di Kota New York.

Bedanya diskotek dengan klub malam kala itu terletak pada penyajian musiknya sendiri. Musik diskotek diputar menggunakan piringan hitam, sedangkan klub malam dilantunkan oleh band atau penyanyi.

Aturan tak tertulis diskotek juga lebih luwas. Salah satunya sebagai panggung bagi kalangan gay, lesbi dan biseks.

Diskotek hadir di Indonesia pada November 1970 sekaligus menjadi yang pertama di Asia Tenggara kala itu.